kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelonggaran LTV tak berdampak signifikan bagi pengembang properti


Minggu, 24 Juni 2018 / 22:55 WIB
Pelonggaran LTV tak berdampak signifikan bagi pengembang properti
ILUSTRASI. Program Pembiayaan Rumah di Stan Bank Syariah Mandiri


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) untuk merelaksasi aturan loan to value (LTV) dinilai belum memberikan dampak signifikan bagi pengembang properti. Dengan begitu, kekuatan untuk mendorong pertumbuhan sektor properti tahun ini belum kuat.

Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengungkapkan, tanpa pelonggaran LTV beberapa pengembang menerapkan strategi untuk mendorong permintaan properti. Faktanya, upaya tersebut belum berhasil membangunkan sektor properti dari tidur panjangnya.

"Seperti memberikan DP 5x dan cicil dengan biaya murah, dan ternyata sejauh ini properti belum bangkit. Bagi pemerintah ini langkah baik, tapi bagi pengembang ini belum signifikan," ungkap William kepada Kontan.co.id, Minggu (24/6).

Di satu sisi, William menilai harga rumah saat ini masih berada di level yang tinggi dan berpotensi bubble. Ditambah lagi, berkaca kinerja sektor dalam dua tahun terakhir, disusul sentimen perang dagang dan kenaikan suku bunga The Fed, maka sektor properti masih akan mendapat banyak tekanan ke depan.

"Investasi di sektor properti masih menguji momentum, investor cenderung wait and see dan harga rumah juga sudah cukup tinggi," ujarnya.

Bahkan, berdasarkan kuesioner yang sempat dilakukan Paramitra Alfa Sekuritas beberapa waktu lalu, kemampuan kaum milenial untuk belanja rumah masih terbilang rendah. Ini karena harga yang belum terjangkau, ditambah lagi suku bunga kredit masih memiliki kecenderungan untuk naik.

"Jadi konsumen akan berpikir dua kali," katanya.

Meskipun begitu, beberapa saham emiten properti yang terbilang cukup baik menurut William ke depan adalah BSDE dan ASRI. Dimana, pelonggaran LTV cenderung akan sangat menguntungkan bagi pangsa pasar kelas menengah ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×