kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pelonggaran kebijakan lockdown berpotensi kerek harga komoditas logam industri


Senin, 27 April 2020 / 21:32 WIB
Pelonggaran kebijakan lockdown berpotensi kerek harga komoditas logam industri
ILUSTRASI. Tambang nikel


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian harga komoditas logam industri pada pekan lalu kembali koreksi setelah sempat membaik. Faktor teknikal menjadi alasan harga komoditas logam industri terkoreksi.

Sebagai informasi, harga logam industri jenis timah dan tembaga yang tercatat di London Metal Exchange (LME) kompak turun sepanjang pekan kemarin. Harga timah melemah 1,20% di posisi US$ 14.890 per ton. Sedangkan harga tembaga melemah 1,39% di posisi US$ 5,139 per metrik ton. 

Sementara itu, harga nikel berhasil menguat 1,66% di posisi US$ 12.246 per ton di akhir pekan lalu.

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, faktor teknikal menjadi pengaruh utama terkoreksinya harga mayoritas logam industri pada pekan lalu. Sebab harga menunjukkan telah mencapai level yang cukup tinggi di pekan sebelumnya sehingga wajar bila mengalami koreksi.

Baca Juga: Tren pemulihan pasar batubara diprediksi baru bisa terlihat setelah bulan Juni

Kendati demikian, tren bearish pada logam industri masih terjadi hingga saat ini. Itu tak terlepas dari ancaman resesi global akibat penyebaran virus corona. Imbasnya, komoditas logam industri pun ikut melemah. 

Wahyu menyebut, membaiknya harga pada awal April dipengaruhi oleh faktor rebound karena harga yang sudah mencapai level terendahnya. “Saat ini, semua masih dalam tren bearish sehingga setiap kenaikan akan rentan tertekan kembali,” lanjut dia.

Meski roda perekonomian China mulai aktif kembali, Direktur Utama PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim juga menilai harga komoditas logam industri masih akan sulit untuk menguat. Sebab, berbagai negara masih memfokuskan pada penanganan virus corona dan dalam posisi lockdown

Di samping itu, Ibrahim melihat penurunan harga logam industri pekan sebelumnya juga dipicu oleh anjloknya harga minyak dunia. Seperti diketahui, harga minyak dunia di pekan lalu bergerak tak biasa setelah sempat menyentuh harga di bawah US$ 0 per barel.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×