kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pelemahan rupiah mengancam porsi saham Indonesia di MSCI


Senin, 03 September 2018 / 19:27 WIB
Pelemahan rupiah mengancam porsi saham Indonesia di MSCI
ILUSTRASI. Bursa Asia - China


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya tekanan di bursa Tanah Air, berpotensi mengancam posisi saham Indonesia dalam indeks MSCI Emerging Market. Ditambah lagi, saham China kini mulai terdaftar dalam indeks benchmark tersebut.

Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David N. Sutyanto menilai, yang menjadi ancaman terbesar indeks saham Indonesia di MSCI adalah tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selama rupiah melemah, investor asing akan berpikir ulang untuk masuk ke pasar Tanah Air.

Rupiah pada hari ini, Senin (3/9) diperdagangkan di Rp 14.815 per dollar AS. Mata uang Garuda sudah melemah 11% sepanjang tahun ini.

"Ancaman mereka (investor asing) masuk ke Indonesia lebih karena kondisi mata uang. Kalau rupiah melemah signifikan, investor akan berpikir apakah sebannding penurunan tersebut pada investasi mereka," jelas David kepada Kontan, Senin (3/9).

Sehingga, upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah menjadi salah satu cara untuk mempertahankan investor asing berada di pasar Tanah Air. "Bukan berarti enggak boleh melemah, tapi bagaimana agar pelemahan harus bisa distabilkan," ungkapnya.

Di sisi lain, investor Tanah Air pemilik saham emiten di MSCI harus tetap berpikir positif. Meskipun, saat ini indeks saham Indonesia belum lebih menarik dibandingkan negara lain.

"Harusnya masih ada daya tarik bagi Indonesia di mata investor asing," tandasnya.

Sebagai informasi, penerbit indeks global MSCI Inc. menambahkan saham China ke indeks pasar negara berkembang tahap kedua pada hari Senin ini, mengikuti debut pada bulan Juni. Investor asing mengantre masuk ke kelas aset China.

Berdasarkan perkiraan tidak resmi MSCI yang dikutip dari Reuters menunjukkan, inklusi dua tahap saham China ke dalam indeks Emerging Market MSCI ini akan menggiring arus masuk sekitar US$ 17 miliar ke bursa saham China. Tetapi setelah tahap kedua minggu depan, bobot saham A China diperkirakan masih hanya terdiri dari 0,8% indeks pasar negara berkembang.

Sejak tahap pertama keikutsertaan saham China di MSCI, jumlah investor asing di China telah melonjak sekitar 30%, menurut data bursa, di tengah volatilitas pasar yang tericu oleh memburuknya hubungan perdagangan Tiongkok-AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×