kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   19,00   0,12%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Pelemahan rupiah dan IHSG mengancam kinerja reksadana saham


Minggu, 09 September 2018 / 17:31 WIB
Pelemahan rupiah dan IHSG mengancam kinerja reksadana saham
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan nilai tukar rupiah yang diikuti oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menjadi ancaman bagi kinerja reksadana saham sepanjang tahun ini.

Sebagai informasi kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot melemah 9,33% (ytd) hingga Jumat (7/9) lalu. Di saat yang sama, IHSG telah terkoreksi 7,93% (ytd) dari awal tahun.

Direktur Bahana TCW Investment Management, Soni Wibowo mengatakan, beberapa sentimen eksternal seperti krisis keuangan yang melanda sejumlah negara emerging market secara tidak langsung berdampak pada Indonesia. Akibatnya, volatilitas rupiah meningkat dan menjadi katalis negatif bagi pasar saham.

Alhasil, kinerja reksadana saham masih kesulitan untuk bangkit dari tren penurunan yang berlangsung sepanjang tahun ini. Asal tahu saja, hingga akhir Agustus, kinerja rata-rata reksadana saham di Infovesta Equity Fund Index masih minus 5,22% (ytd).

Di samping itu, walau koreksi di pasar saham bisa dijadikan kesempatan untuk melakukan pembelian reksadana saham secara berkala, masih ada sejumlah investor yang cenderung wait and see. Ini mengingat masih ada potensi bagi pasar untuk melanjutkan tren pelemahan.

“Sebagian investor terpengaruh oleh hal yang bersifat emosional daripada pertimbangan rasional bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih baik,” ujar Markam Halim, Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management, akhir pekan lalu.

Dia melanjutkan, prospek reksadana sebenarnya masih menjanjikan dalam beberapa waktu ke depan. Asalkan ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan, kinerja reksadana saham masih bisa meningkat seiring perbaikan kurs rupiah dan indeks saham.

Pendapat sama disampaikan Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama. Walau volatilitas pasar saham meningkat akhir-akhir, masih ada sejumlah katalis positif yang bisa membuat indeks bergerak naik. “Kinerja keuangan sebagian besar emiten masih positif di tengah ketidakpastian global,” sebutnya.

Wawan menilai, jika di sisa tahun ini IHSG kelak mampu bergerak di atas level 6.000 secara konsisten, kinerja rata-rata reksadana saham berpotensi berada di kisaran 10% di akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×