Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Otot rupiah kembali mengendur memasuki hari ketiga, Rabu (21/12). Mengacu Bloomberg, di pasar spot pukul 15:59 WIB, rupiah melemah ke Rp 13.459 per dollar AS atau 0,16% dari penutupan kemarin Rp 13.438 per dollar AS.
Pelemahan juga terlihat pada nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). Kurs JISDOR rupiah menunjukkan posisi 13.473 per dollar AS. Sementara, kemarin, kurs JISDOR rupiah berada di level 13.393 per dollar AS.
"Rupiah kembali melemah walaupun aliran keluar dana asing sedikit mereda. Prospek rupiah dalam jangka pendek masih akan cenderung tertekan oleh situasi global," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta sebagaimana dilansir Antara.
Rangga Cipta mengatakan, fokus pelaku pasar cenderung kepada kebijakan Donald Trump yang baru akan dilantik pada pertengahan Januari 2017 nanti. Kebijakan yang mendukung laju pengetatan suku bunga bisa menjadi sentimen negatif di pasar global, termasuk di Indonesia.
Kendati demikian, lanjut dia, harga minyak yang masih menguat memanfaatkan momentum pemangkasan produksi anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dapat menjaga fluktuasi kurs komoditas seperti rupiah stabil.
"Konsistensi kenaikan harga komoditas bisa menjaga tren mata uang domestik," katanya.
Di sisi lain, Rangga mengatakan, meski dalam jangka pendek pelemahan rupiah bisa bertahan, daya tarik imbal hasil tinggi surat utang negara (SUN) serta harapan membaiknya pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan harga komoditas bisa mengembalikan sentimen positif terhadap rupiah di jangka menengah.
Hari ini, Bloomberg Dollar Spot Index turun 0,1 % setelah naik selama dua hari berturut-turut. Yen naik 0,2 % menjadi 117,64, setelah jatuh 0,7 % pada Selasa (20/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News