Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas naik seiring pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS. Di sisi lain, pelaku pasar masih menunggu indikasi baru pada rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 1.807,57 per ons troi pada pukul 03.03 GMT, setelah turun 1% di sesi terakhir. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi US$ 1.814,30 per ons troi.
Di sisi lain, indeks dolar tergelincir 0,2%. Pelemahan dolar AS membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lain. Sementara itu, benchmark imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun setelah mencapai tertinggi dalam enam minggu di sesi sebelumnya.
Harga emas juga dipengaruhi aksi investor yang menunggu data klaim pengangguran AS yang bisa mempengaruhi The Fed dalam menentukan suku bunga.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 2.000 ke Rp 1.012.000 Per Gram, Kamis (29/12)
"Data pengangguran menjadi hal penting. Jika menunjukkan peningkatan klaim, maka itu akan melemahkan dolar dan mendukung kenaikan harga emas," kata Ajay Kedia, Direktur Kedia Commodities, Mumbai.
Harga emas berada di jalur penurunan tahunan yang ditekan oleh kenaikan suku bunga AS yang agresif. Namun, harga emas telah naik hampir US$ 200 dari level terendah dalam dua tahun terakhir di tengah harapan bahwa bank sentral AS dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga.
"Pada tahun 2022, harga emas dipengaruhi kenaikan suku bunga. Pada tahun 2023, harga emas akan dipengaruhi ketegangan geopolitik, dampak resesi, dan kebijakan bank sentral," tambah Kedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News