kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelayaran Nelly (NELY) bidik pendapatan 2018 naik 24%


Rabu, 30 Mei 2018 / 14:02 WIB
Pelayaran Nelly (NELY) bidik pendapatan 2018 naik 24%
ILUSTRASI. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk menargetkan pendapatan konsolidasi tahun ini naik 24% year on year (yoy) menjadi Rp 219 miliar. Tahun lalu, pendapatan perusahaan sebesar Rp 176 miliar.

Pada kuartal I-2018, perusahaan berkode saham NELY ini membukukan kenaikan pendapatan sebesar 23% menjadi Rp 52,6 miliar dari sebelumnya Rp 40,8 miliar. “Pendapatan naik karena harga charter rate meningkat dibanding tahun lalu,” kata Direktur Utama NELY Tjahya Tjugiarto, Rabu (30/5).

Untuk mengejar target pendapatan tahun ini, NELY menerapkan strategi utilisasi kapal kontainer baru, yang beroperasi awal tahun ini.

Tak hanya itu, perusahaan sudah membeli kapal tongkang yang akan beroperasi sekitar Juli 2018. Perusahaan juga mengincar penambahan dua kapal kontainer baru.

Tjahja menjelaskan untuk pembelian satu kapal kontainer menghabiskan biaya sekitar Rp 17 miliar hingga Rp 20 miliar. Sementara untuk satu kapal tongkang sebesar Rp 25 miliar sampai Rp 30 miliar. Artinya untuk pembelian satu kapal tongkang dan dua kapal konteiner, perusahaan harus menyiapkan anggaran belanja sekitar Rp 70 miliar.

Nah, khusus kapal kontainer, pembelian kapal menggunakan mata uang dollar AS atau sekitar US$ 2 juta per unit. Lantaran rupiah saat ini sedang melemah, rencana pembelian dua kapal kontainer kini sedang proses negosiasi.

Sebab, pelemahan rupiah membuat NELY harus memperhitungkan return of investment dari pembelian kapal tersebut. Tjahja mengatakan, jangka waktu balik modal dari pembelian satu kapal umumnya sekitar empat sampai lima tahun.

Apabila dampak pelemahan rupiah membuat jangka waktu balik modal sedikit tertunda hingga enam tahun, menurut Tjahja tidak masalah. “Worth atau enggak tapinya?” imbuh Tjahja.

Di sisi lain, faktor eksternal yang mendukung berlangungnya bisnis NELY berasal dari stabilnya harga komoditas, seperti minyak mentah dan batubara. Karenanya, permintaan terhadap charter kapal tongkang dan kapal tunda diharapkan naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×