Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mengangarkan belanja modal alias capital expenditure sebesar Rp 100 miliar di tahun ini. Sebagian besar dana ini akan digunakan untuk pembayaran proyek revamping yang sedang dilakukan NIKL.
"Tahun ini kita akan mengeluarkan sekitar US$ 10 juta hingga US$ 11 juta," kata Direktur Keuangan NIKL, Erwin kepada Kontan, Jumat (7/1). Proyek peningkatan kapasitas produksi pelat timah ini sendiri kabarnya menelan dana hingga US$ 16 juta.
Pembiayaannya sendiri diambil dari hasil penawaran saham perdana alias initial public offering yang telah dilakukan NIKL pada 2009 lalu. NIKL sendiri sebelumnya telah menunjuk konsorsium Nippon Steel Engineering Co untuk menggarap proyek tersebut.
Direktur Utama NIKL, Ardhiman T. A mengatakan, konsorsium NIKL ini terdiri dari PT Nippon Steel Construction Indonesia, Fuji Electric Asia Pacific, Pte, Ltd dan PT Sankyu Indonesia Internasional. Jadi, "Proyek ini sudah mulai berjalan November 2010, dan direncanakan selesai awal 2012," katanya.
Dengan demikian, produksi pelat timah Perseroan ini bisa meningkat menjadi 160.000 ton pada 2012. Saat ini produksi pelat timah anak usaha krakatau steel tersebut masih 130.000 ton, padahal untuk pasar lokal sendiri kebutuhannya mencapai 200.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News