Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TABABAN. CFX Crypto Conference (CCC) 2025 turut menggelar side event eksklusif berjudul "Fireside Chat: Crypto Thought Leaders’ Opinion" yang mempertemukan perwakilan dari Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD).
Salah satu topik yang menjadi pembahasan utama dalam sesi ini adalah upaya Indonesia untuk dapat meningkatkan daya saing di panggung global agar mampu menarik investasi asing berkualitas tinggi masuk ke ekosistem aset kripto Tanah Air.
Para pelaku industri aset kripto sepakat bahwa kehadiran investor institusional besar dapat menjadi katalis positif untuk pertumbuhan industri aset kripto.
Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin menyoroti dampak positif yang bisa didapat ketika investor asing masuk ke ekosistem aset kripto dalam negeri.
Dalam hal ini, keberadaan investor asing tidak hanya sekadar memberi dampak pada peningkatan likuiditas pasar, melainkan juga perkembangan use case atau nilai guna aset kripto dan meningkatnya kepercayaan terhadap ekosistem aset kripto di Indonesia.
Baca Juga: Jawab Tantangan Industri Aset Kripto, Bursa CFX Gelar CFX Crypto Conference 2025
Menurutnya, jika investor asing mendukung inovasi aset kripto dalam negeri, maka use case aset kripto di Indonesia akan berkembang melampaui investasi, trading, atau spekulasi. Kelak use case aset kripto juga bisa diperuntukkan sebagai payments, remittance, hingga borrowing atau lending.
"Dampak positif paling utama adalah meningkatnya kepercayaan dan legitimasi terhadap ekosistem aset kripto Indonesia dengan hadirnya investor asing,” kata Timothy dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (22/8/025).
Sementara itu, Chief Executive Officer Triv Gabriel Rey meyakini minat investor asing berkualitas terhadap industri aset kripto Indonesia itu sudah ada. Salah satu faktor pendorongnya adalah Indonesia memiliki regulasi yang jelas dan akomodatif. Hal ini pun menjadi keunggulan Indonesia di mata investor asing.
Gabriel menilai, dari segi regulasi aset kripto, Indonesia tergolong paling unggul di Asia Tenggara, mengingat semuanya jelas dan ada aturannya, sehingga memudahkan bagi investor asing dalam melakukan due diligence dan mematuhi regulasi yang ada.
"Contohnya adalah kehadiran Bursa CFX, lembaga kliring KKI, dan lembaga kustodian ICC yang membuat uang dan aset konsumen tidak dikelola oleh satu pihak sehingga memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi konsumen, ini menjadi keunggulan di mata investor asing,” jelas Gabriel.
Baca Juga: Pelaku Usaha Kripto Usulkan Penerapan Stablecoin Berbasis Rupiah, Ini Tujuannya
Dalam meningkatkan pendalaman pasar, inovasi produk aset kripto merupakan salah satu kunci utama. Chief Marketing Officer Tokocrypto Wan Iqbal menilai, inovasi produk di industri aset kripto terjadi secara cepat, apalagi di pasar global.
Dia mencontohkan, di saat Indonesia tengah membahas staking, di pasar global sudah ada perpetual staking. Menurutnya, untuk aspek inovasi, industri aset kripto di Indonesia masih belum mendekati level pasar global.
“Dari sisi regulasi dan kepatuhan, industri kita sudah top, tapi untuk adopsi inovasi masih perlu catch up," imbuh dia.
Maka dari itu, lanjut Iqbal, diperlukan adanya pengembangan produk baru sehingga use case aset kripto tidak hanya sekadar untuk perdagangan. Salah satunya adalah dengan pengembangan produk kolaborasi dengan lembaga jasa keuangan lainnya, misalnya perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News