kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.490.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.565   20,00   0,13%
  • IDX 7.560   39,05   0,52%
  • KOMPAS100 1.173   4,74   0,41%
  • LQ45 938   4,49   0,48%
  • ISSI 228   1,12   0,49%
  • IDX30 481   1,52   0,32%
  • IDXHIDIV20 577   -0,47   -0,08%
  • IDX80 134   0,48   0,36%
  • IDXV30 141   -0,93   -0,66%
  • IDXQ30 160   -0,35   -0,22%

Pelaku Peretasan Diduga Terafiliasi Korea Utara, Indodax Gandeng Bareskrim Polri


Sabtu, 14 September 2024 / 06:35 WIB
Pelaku Peretasan Diduga Terafiliasi Korea Utara, Indodax Gandeng Bareskrim Polri
ILUSTRASI. Pencurian data. KONTAN/Muradi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform exchanger kripto, Indodax menememukan indikasi pelaku peretasan terafiliasi dengan Democratic People's Republic of Korea (DPRK/Korea Utara). Saat ini manajemen juga tengah melakukan koordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan berdasarkan analisis dari salah satu crypto security agency terkemuka dunia yang membantu, saat ini terindikasi bahwa serangan ini terafiliasi dengan DPRK. Menurutnya selain Indodax, kelompok hacker yang terafiliasi dari DPRK cukup banyak menyerang crypto exchange global lainnya sebelumnya. Mereka memang sebelumnya juga menargetkan banyak crypto exchange dengan likuiditas besar dan bertaraf global.

“Ini adalah ancaman global yang serius, oleh karena itu perusahaan telah berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani insiden ini dengan cepat dan efektif,” ujarnya.

Sejak Rabu (11/9) manajemen masih melakukan 'maintenance' karena adanya indikasi akses ilegal dan insiden keamanan pada server. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan untukmelindungi sistem Indodax serta dana member tetap aman dan terlindungi.

Baca Juga: CFX Tegaskan Komitmen Keamanan Industri Aset Kripto di Indonesia

Lanjut Oscar, Selain maintenance, ia pun telah menemukan exploit celah keamanan yang digunakan 'attacker' dan melakukan remediasi untuk menutup celah tersebut.

"Kami bersama beberapa world-class cybersecurity consulting sedang melakukan peninjauan menyeluruh terhadap seluruh infrastruktur Indodax untuk memastikan tidak ada lagi exploit/backdoor di dalam sistem," klaimnya.

Rencananya setelah hal tersebut bisa dikonfirmasi, ia menyebut akan segera membuka akses platform kepada publik. Hal ini untuk memastikan aset member tetap aman dan tidak ada insiden serupa.

Saldo member aman

Oscar juga memastikan bahwa saldo aset member, baik dalam bentuk rupiah maupun aset kripto, akan tetap sama persis seperti sebelum maintenance. Member akan dapat kembali melakukan trading, mendeposit maupun melakukan penarikan aset kripto seperti biasa.

"Selain itu, seluruh proses pengecekan saldo dan aset telah diselesaikan, dan semuanya dalam kondisi aman," katanya.

Oscar menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan regulator, yaitu Bappebti dan OJK. Perusahaan telah menginformasikan bahwa seluruh aset member aman, dan begitu proses maintenance selesai, member dapat kembali melakukan transaksi seperti biasa tanpa gangguan termasuk deposit, transfer dan penarikan aset tanpa kendala.Indodax memohon maaf sebesar-besarnya atas insiden ini.

"Kami sangat menghargai kesabaran dan pengertian para member selama masa maintenance. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin dan memastikan bahwa sistem kami kembali aman dan stabil," sambungnya.

Baca Juga: Pagi Ini (13/9) Belum Bisa Diakses Usai Dibobol Hacker, Indodax Tanggung Kerugian

Adapun total aset kripto yang dikelola Indodax saat ini lebih dari Rp 11,5 triliun. Nilai aset kripto tersebut lebih besar dari pada jumlah 100% aset saldo member, sehingga saldo member dipastikan aman.

Data aset kripto ini dapat diverifikasi secara publik melalui blockchain yang dapat diakses siapa saja pengguna internet. Setiap orang dapat memeriksa dan memastikan data ini secara terbuka.Data proof of reserve ini sudah diumumkan melalui blog Indodax.

"Proof of reserve ini sendiri adalah salah satu standar internasional di industri crypto exchange yang dilakukan untuk membuktikan pengelolaan aset kripto secara aman dan memudahkan para member mengawasi crypto exchange nya tidak menyalahgunakan aset kripto yang dikelola," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×