kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pekan depan, IHSG berpotensi menguat


Jumat, 12 Juni 2015 / 20:04 WIB
Pekan depan, IHSG berpotensi menguat


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Selama sepekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali diwarnai dengan pelemahan sebesar 3,23%. Namun pada penutupan bursa Jumat (12/6), IHSG menguat tipis 0,14% di 4.935,82. Pekan depan IHSG berpotensi menguat.

Menurut analis Net Sekuritas, Fadli pergerakan IHSG yang cenderung menurun ini dikarenakan pelemahan beberapa emiten di sektor perbankan. Rencana pemerintah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat hingga 12% untuk korporasi dan 21% untuk mikro KUR turut menekan saham perbankan di tengah kinerja para emiten perbankan yang tidak sesuai dengan harapan pasar.

“Penurunan suku bunga KUR ini berpotensi semakin menekan margin keuntungan perbankan. Pasar melihat ini sebagai sentimen negatif,” ujar Fadli.

Selain itu, adanya kekhawatiran dari investor terhadap kemungkinan The Fed menaikkan suku bunganya lebih awal memberikan tekanan bagi IHSG. Kabar ini semakin berhembus kencang setelah beberapa data ekonomi Amerika yang cukup baik, seperti data tenaga kerja Amerika yang naik 85,7% di bulan April 2015.

Adapun menurut analis Sinarmas Sekuritas, Eddy Wijaya pelemahan IHSG pada pekan ini juga dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang tidak stabil. Di awal pekan (8/6), nilai tukar rupiah sempat berada di level mengkhawatirkan dengan hampir menyentuh Rp 13.400 per USD. Sedangkan pada penutupan perdagangan kemarin (12/6), rupiah mampu menguat tipis 0,1% di Rp 13.335 per USD.

“Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika turut mempengaruhi pelemahan indeks pekan ini. Sejak awal bulan, rupiah telah melemah 0,91%,” ujar Eddy.

Pekan depan, para analis memproyeksi adanya potensi IHSG untuk menguat. Eddy menjelaskan potensi penguatan ini karena para investor sedang menantikan dirilisnya data neraca perdagangan dalam negeri yang diprediksi naik ke US$ 0,8 miliar dari sebelumnya di US$ 0,45 miliar.

Untuk itu, Eddy memproyeksikan pekan depan IHSG mixed dengan potensi rebound di kisaran 4.918-4950. Sedangkan Fadli juga memprediksi IHSG untuk menguat di range 4.885-4.985.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×