kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pefindo pangkas rating Tiga Pilar, ini kata perusahaan


Selasa, 16 Januari 2018 / 22:02 WIB
Pefindo pangkas rating Tiga Pilar, ini kata perusahaan
ILUSTRASI. Industri Mamin Kontributor Terbesar PDB Manufaktur


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan rating PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) menjadi BB+ dari sebelumnya BBB. Rating utang sukuk ijarah perusahaan juga dipangkas menjadi BB dari sebelumnya BBB. 

Pefindo menggarisbawahi, likuiditas AISA yang ketat, dengan dana Rp 126,4 miliar per 30 September 2017. Kondisi keuangan perusahaan akan bergantung pada proses negosiasi divestasi bisnis beras, PT Dunia Pangan yang diharapkan sudah rampung satu-dua bulan ke depan. 

Pefindo juga menyematkan "Credit Watch with Negative Implication" guna merefleksikan antisipasi lebih jauh jika ada risiko refinancing dari obligasi Tiga Pilar yang jatuh tempo. 

Menanggapi hal ini, manajemen AISA bilang pihaknya terus mengupayakan agar kewajiban utang terus bisa terpenuhi.

“Secara korporat, AISA pasti berusaha untuk memenuhi kewajibannya. Soal aksi korporasinya saya belum bisa info banyak. Namun, apapun kewajiban kita, kita akan preapare dengan baik,” ujar Ricky Tjie, Sekretaris Perusahaan AISA kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1).

Mengenai obligasi jatuh tempo di tahun ini, Ricky pun belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal skema pelunasannya. Sebagaimana dicatat Pefindo, AISA memiliki utang obligasi senilai Rp 600 miliar, dan utang sukuk ijarah sebesar Rp 300 miliar yang akan jatuh tempo di April 2018 nanti.

Sebagai gambaran, Per Semptember 2017 AISA mencatat penjualan sebesar Rp 4,11 triliun. Adapun laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp 173,48 miliar. Adapun cash flow perusahaan adalah sebesar Rp 579,56 miliar. Debt equity ratio (DER) AISA di periode yang sama tercatta sebesar 117,62%.

Di 2018 ini, AISA berencana untuk fokus pada bisnis fast moving consumer goods (FMCG) atau produk yang memiliki perputaran omzet cepat dengan biaya yang relative rendah. Rencana terdekat yang sempat diutarakan AISA adalah mengoperasikan pabrik minuman Capri-Sun di Karanganyar, Jawa Tengah.

“Pabrik masih persiapan, kita usahakan semua on target,” tambah Ricky. Dimuat Kontan sebelumnya, pengoperasian pabrik Capri-Sun akan dijadwalkan Januari-Februari 2018. Selain itu, AISA juga terus melakukan upaya pengembangan produk.

“Ke depannya kita terus melihat apa yang memang potensial. Kami sedang berencana kembali ke bisnis FMCG,” tutur Ricky.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×