kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.294   -46,00   -0,28%
  • IDX 7.193   25,99   0,36%
  • KOMPAS100 1.048   2,85   0,27%
  • LQ45 816   0,90   0,11%
  • ISSI 225   0,98   0,44%
  • IDX30 426   0,00   0,00%
  • IDXHIDIV20 505   -0,22   -0,04%
  • IDX80 118   0,12   0,11%
  • IDXV30 120   0,38   0,32%
  • IDXQ30 139   -0,04   -0,03%

Pefindo pangkas prospek Agung Podomoro Land


Kamis, 13 November 2014 / 18:39 WIB
Pefindo pangkas prospek Agung Podomoro Land
ILUSTRASI. Truk logistik milik PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC).


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memangkas rating PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Hal serupa juga dilakukan atas rating Obligasi I/2012, Obligasi II/2012, dan Obligasi Berkelanjutan I/2013 yang diterbitkan perseroan.

"Kami merevisi prospek dari idA  stabil menjadi negatif," tandas analis Pefindo Yogie Surya Perdana, (13/11). Rating ini berlaku sejak awal bulan ini hingga 1 April 2015.

Adapun dasae dari pemangkasan rating ini adalah, antisipasi terhadap struktur modal dan perlindungan arus kas perseroan yang lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Hal ini merupakan imbas dari rendahnya pengakuan pendapatan dari segmen pengembangan sejumlah proyek APLN seperti Podomoro City Extension, SOHO@Pancoran, Parahyangan Residence, dan Metro Park Residences

Rating prospek ini bisa kembali diturunkan jika pendapatan APLN, secara signifikan lebih rendah dari proyeksi akibat dari lambatnya pengembangan dan penjualan yang lemah. Adanya tambahan utang yang melebihi proyeksi juga bisa membuat prospek APLN kembali diturunkan.

"Prospek bisa kembali menjadi stabil jika APLN dapat meningkatkan struktur modal dan proteksi arus kas melalui penjualan dan pengembangan konstruksi yang lebih cepat," pungkas Yogie.

Gambaran saja, hingga akhir September 2014, laba Agung Podomoro tercatat mengalami penurunan sebesar 18% menjadi Rp 555,16 miliar. Kenaikan pendapatan yang tipis tak mampu menopang pertumbuhan laba. Pendapatan perusahaan naik 0,57% year on year menjadi Rp 3,5 triliun.

Sebelumnya, manajemen APLN mengatakan, tergerusnya laba perusahaan ini disebabkan oleh masalah perizinan yang membuat pendapatan perusahaan tidak bisa semuanya dibukukan ke dalam pencatatan akuntansi.

Sementara, hingga Oktober lalu APLN telah meraup angka marketing sales Rp 5,05 triliun. Ini artinya, target marketing sales tersebut telah terealisasi 84% dari target tahun ini sebesar Rp 6 triliun.

Sebagai catatan, marketing sales APLN untuk periode Januari-Oktober 2013 sebesar Rp 4,21 triliun. Artinya, marketing sales APLN saat ini secara year on year (YoY) meningkat 19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×