Reporter: Auriga Agustina | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dari sebelumnya idA+ menjadi idA. Peringkat tersebut berlaku untuk obligasi berkelanjutan I/2013 dan obligasi berkelanjutan I/2015. Sementara peringkat Sukuk Ijarah I/2013 diturunkan menjadi idA (sy) dari sebelumnya idA+ (sy).
Analis Pefindo Christyanto Wijaya dan Yogie Perdana menjelaskan, penurunan peringkat tersebut atas dasar ekspektasi Pefindo terhadap struktur permodalan dan perlindungan arus kas yang tetap agresif selama tiga tahun ke depan untuk pengembangan proyek properti SMRA, terutama di kawasan baru di tengah kondisi pasar properti yang belum membaik.
Pefindo memperkirakan tingkat utang SMRA akan tetap tinggi dalam jangka pendek hingga menengah sehingga mengakibatkan pelemahan rasio keuangan SMRA. "Sejalan dengan penurunan peringkat, kamiĀ merevisi prospek untuk peringkat SMRA menjadi stabil dari negatif," demikian analis Pefindo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/9).
Peringkat mencerminkan posisi pasar SMRA yang kuat di dalam industri properti, kualitas aset yang baik, dan pendapatan berulang yang cukup. Namun, peringkatĀ dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif dan perlindungan arus kas yang kurang kuat, risiko pengembangan proyek baru di area baru, dan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi makroekonomi.
Peringkat SMRA dapat naik jika perusahaan secara konsisten mencapai target pra penjualan, pendapatan, serta EBITDA. Pencapaian tersebut juga harus disertai oleh tingkat leverage keuangan yang lebih konservatif yang ditandai oleh rasio utang terhadap EBITDA di bawah 3,0x secara berkelanjutan.
Namun peringkat dapat diturunkan jika perbaikan kinerja keuangan perusahaan berada di bawah ekspektasi sebagai akibat dari lemahnya penjualan properti dan lambatnya pekerjaan konstruksi. Peringkat juga berada dalam tekanan jika penambahan utang melebihi proyeksi yang berakibat pada struktur permodalan yang agresif di beberapa kuartal ke depan dengan rasio utang terhadap EBITDA lebih besar dari 5,0x.
SMRA bergerak disektor properti yang dibagi menjadi tiga divisi yakni pengembangan properti, properti investasi, serta leisure dan hospitality.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News