kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Pefindo Masih Pegang Mandat Obligasi Rp 11,16 Triliun Per November 2022


Selasa, 06 Desember 2022 / 18:03 WIB
Pefindo Masih Pegang Mandat Obligasi Rp 11,16 Triliun Per November 2022
ILUSTRASI. Pefindo masih memegang mandat pemeringkatan surat utang senilai Rp 11,16 triliun hingga akhir November 2022.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) masih memegang mandat pemeringkatan surat utang senilai Rp 11,16 triliun hingga akhir November 2022. Mandat tersebut berasal dari 17 perusahaan, baik berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun non BUMN.

Pefindo mencatatkan penerbitan obligasi korporasi per November 2022, berasal dari 9 perusahaan non BUMN sebesar Rp 6,78 triliun. Sedangkan, 8 perusahaan BUMN menerbitkan surat utang sebesar Rp 4,37 trilun.

Perusahaan dari sektor industri bubur kertas dan tisu memiliki rencana emisi terbesar yaitu Rp 2,03 triliun. Disusul sektor pertambangan Rp 2 triliun, sektor jalan tol Rp 1,5 triliun, multifinance Rp 1,5 triliun, serta jasa kurir & logistik Rp 600 miliar.

Baca Juga: Dana Asing Terus Masuk, Pasar Obligasi Tanah Air Kembali Dilirik

Dari jenis penerbitan surat utang, Pefindo diantaranya memeringkatkan jenis penawaran umum berkelanjutan (PUB) baru sebesar Rp 2,95 triliun, PUB obligasi Rp 2,93 triliun dan sukuk Rp 2,1 triliun.

Direktur PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo memaparkan bahwa penerbitan obligasi masih berjalan seiring kebutuhan perusahaan. Namun, jumlah mandat yang telah dikantongi oleh Pefindo juga belum bisa dipastikan bisa terealisasi di tahun ini.

"Mengingat hal ini baru sebatas mandat, kemungkinan penerbitan bisa mundur ke awal tahun depan," ujar Hendro dalam media forum, Selasa (6/12).

Tidak menutup kemungkinan pula jika realisasi dana penerbitan obligasi bakal dipangkas. Hal itu seiring tantangan suku bunga yang cukup menahan aksi perusahaan menerbitkan obligasi.

Baca Juga: Daya Beli Bergairah, Prospek Emiten Properti Masih Cerah

Hendo menjelaskan, dari sisi investor tentunya mengharapkan kupon yang tinggi sesuai tingkat suku bunga terkini. Namun, emiten berharap suku bunga yang rendah agar tidak terbebani biaya kupon atau bunga selama obligasi diterbitkan.

Dari awal tahun hingga akhir November 2022, Pefindo telah membantu menerbitkan surat utang korporasi sebesar Rp 124,44 triliun. Jumlah itu tumbuh 64,10% dibandingkan posisi tahun lalu yang sebesar Rp 75,83 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×