Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Berdasarkan data Pefindo per 15 Januari 2020, total mandat rencana transaksi untuk pemeringkatan surat utang korporasi mencapai Rp 40,7 triliun. Dari total tersebut, surat utang yang bakal dirilis kebanyakan berupa MTN, disusul rencana realisasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 9,69 triliun atau sekitar 23,80% dari total, diikuti PUB baru sebanyak Rp 7,75 triliun atau sekitar 19,04% dari total mandat.
Sedangkan untuk institusi penerbit surat utang terbanyak datang dari non-BUMN atau sekitar 39 perusahaan, dengan total rencana emisi mencapai Rp 24,37 triliun. Sedangkan untuk BUMN, diketahui ada 15 perusahaan yang menerbitkan surat utang dengan total emisi Rp 16,325 triliun.
"Untuk BUMN, tujuannya lebih untuk pendanaan namun tidak spesifik apakah untuk refinancing atau ekspansi. Intinya untuk modal kerja atau operasional perusahaan," kata Hendro.
Baca Juga: Penerbitan MTN diperketat, jumlah emisi turun 34%
Adapun BUMN yang berencana menerbitkan surat utang di awal 2020 kebanyakan dari sektor pembiayaan, disusul properti, listrik, farmasi, konstruksi, infrastruktur jalan tol dan juga sektor baru yakni modal ventura.
Sedangkan sektor perusahaan yang mendominasi penerbitan surat utang di awal tahun berasal dari multifinance, sebanyak lima perusahaan senilai Rp 3,8 triliun. Namun, jika dilihat dari besaran emisi yang bakal dirilis, paling banyak datang dari sektor perbankan dengan total Rp 6,97 triliun dan terdiri dari empat perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News