Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) berniat menerbitkan surat utang sebesar maksimal US$200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Surat utang ini akan diterbitkan lewat anak usaha PBRX.
Berdasarkan keterbukaan informasi tentang penerbitan surat utang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) ini, dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi usaha, antara lain untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Di sisi lain, PBRX ingin menutup utang jangka panjang yang ada saat ini. Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni mengaku belum bisa mengungkapkan besaran alokasi dana untuk masing-masing kebutuhan.
"Saya belum bisa paparkan hal itu," ujar Iswar kepada KONTAN, Rabu (5/10).
PBRX akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada 11 November mendatang untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham atas rencana ini. Selain itu, PBRX juga mengalokasikan sebagian dana untuk kebutuhan ekspansi anak usaha.
Tapi Iswar juga masih merahasiakan rencana ekspansi anak usaha tersebut. Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur PBRX Anne Patricia Sutanto mengungkapkan, PBRX tengah mengerek kapasitas produksi menjadi 90 juta potong garmen tahun ini, dari sebesar 75 juta potong di tahun lalu.
PT Berkah Indo Garment, anak usaha PBRX yang baru beroperasi tahun ini, memiliki kapasitas 9 juta potong. PBRX juga tengah membangun satu pabrik lagi dengan kapasitas 9 juta potong.
Emiten tekstil ini memiliki pinjaman sindikasi jangka panjang dari Bank ANZ Indonesia, HSBC Limited, UOB Indonesia, Bank CIMB Niaga, Citibank, Standard Chartered Bank dan Bank Maybank Indonesia, dengan total plafon US$ 270 juta dan tenor tiga tahun. Utang ini akan jatuh tempo tahun 2018.
Per Juni, utang PBRX pada fasilitas ini mencapai US$ 194,65 juta. PBRX mengantongi pendapatan US$ 218,76 juta pada semester pertama 2016. Pendapatan ini tumbuh 18,96% jika dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News