Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) hanya berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 238 juta di sepanjang 2011 lalu. Angka tersebut masih lebih rendah dari target awal yang dicanangkan perusahaan sebelumnya, yaitu US$ 250 juta.
"Iya, memang kurang sekitar 5% dari target awal. Tahun lalu omzet kami US$ 238 juta," kata Anne P. Sutanto, Wakil Direktur Utama PBRX di Jakarta, Jumat (10/2). Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2010, angka yang berhasil dicetak perusahaan garmen ini melesat cukup tinggi. Di akhir 2010 lalu, PBRX hanya memperoleh penjualan sebesar US$ 157 juta.
Kenaikan pendapatan tersebut diperoleh PBRX setelah keberhasilannya mengakuisisi Hollit pada April 2011 lalu. Sementara, untuk tahun ini, PBRX menargetkan pendapatan antara 30% hingga 40% dari pencapaian tahun sebelumnya.
Target tersebut bakal ditopang oleh beberapa hal. Pertama, PBRX memang berniat melakukan ekspansi produksi di tahun depan. Rencananya, PBRX akan mulai menambah mesin yang saat ini masih sebanyak 13.250 unit. Targetnya, hingga 2015 nanti, jumlah mesin PBRX akan bertambah menjadi 25.000 unit.
PBRX juga bakal membangun dua pabrik baru yang berada Boyolali, Jawa Tengah. Pabrik itu masing-masing akan memiliki luas 7.000 meter persegi (m2) dan 5.000 m2. PBRX menargetkan pabrik pertama akan mulai beroperasi pada Maret 2012 dan pabrik kedua pada Juli 2012.
Dengan hadirnya dua pabrik itu, kapasitas produksi tahun depan bisa naik 15% dari kapasitas sekarang. "Investasi pembangunan pabrik untuk bangunannya saja di luar mesin sekitar US$ 10 juta," jelas Anne.
Kebutuhan dana tersebut bakal dipenuhi dari hasil penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue yang dilakukan awal tahun 2011. PBRX mengklaim masih memiliki dana sisa dari rigths issue sebesar Rp 90 miliar-Rp 100 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News