kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasokan sukuk korporasi menurun


Selasa, 06 Januari 2015 / 18:24 WIB
Pasokan sukuk korporasi menurun
ILUSTRASI. Warga berbaris di jalan menunggu giliran tes asam nukleat selama penguncian ditengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Shanghai, China, Minggu (17/4/2022). REUTERS/Aly Song


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasokan obligasi syariah atau sukuk korporasi semakin berkurang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, nilai outstanding sukuk korporasi hingga akhir 2014 susut 5,93% menjadi Rp 7,10 triliun dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp 7,5 triliun.

Jumlah outstanding sukuk korporasi yang beredar juga berkurang. Akhir 2014, tercatat ada 35 sukuk korporasi dibandingkan akhir 2013 yang sebanyak 36 sukuk.

Penurunan outstanding salah satunya disebabkan oleh banyaknya sukuk korporasi jatuh tempo senilai Rp 1,37 triliun dari total delapan sukuk. Di antaranya, sukuk ijarah PLN III tahun 2009 seri A, sukuk mudharabah berkelanjutan Adira Dinamika Multi Finance I tahun 2013 seri A, sukuk ijarah Matahari Putra Prima II tahun 2009 seri B dan sukuk ijarah Indosar II tahun 2007.

Sukuk yang juga jatuh tempo, sukuk ijarah Indosat IV tahun 2009 seri A, sukuk ijarah Pupuk Kaltim I tahun 2009, sukuk ijarah Salim Ivomas Pratama I tahun 2009 serta sukuk ijarah Mitra Adiperkasa I tahun 2009 seri B.

Disamping itu, sepanjang 2014 juga terdapat tiga sukuk korporasi yang mengalami restrukturisasi. Antara lain, sukuk ijarah Berlian Laju Tanker II tahun 2009 seri A, sukuk ijarah Berlian Laju Tanker II tahun 2009 seri B, serta sukuk ijarah Berlian Laju Tanker tahun 2007.

Sementara itu, terdapat tujuh penerbitan sukuk korporasi sepanjang 2014 senilain Rp 923 miliar. Di antaranya, sukuk mudharabah berkelanjutan I tahap I bank BII tahun 2014 dengan nilai emisi Rp 300 miliar. Kemudian, sukuk ijarah Summarecon Agung I tahap II tahun 2014 senillai Rp 300 miliar dan sukuk mudharabah berkelanjutan I Adira tahap II tahun 2014 seri A senilai Rp 88 miliar.

Penerbitan lain, sukuk mudharabah berkelanjutan Adira tahap II tahun 2014 senilai Rp 45 miliar, sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I Indosat tahun 2014 seri A dengan nilai emisi Rp 64 miliar. Serta, sukuk ijarah berkelanjuran I tahap I Indosat tahun 2014 seri B dan C masing-masing senilai Rp 16 miliar dan Rp 110 miliar.

Analis obligasi Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan penerbitan sukuk korporasi tahun ini masih akan sepi atau hanya berkisar Rp 5 triliun.

"Sukuk korporasi tahun ini masih akan menghadapi tahun terjal," kata Desmon, Jakarta, Selasa (6/1).

Sepinya penerbitan diantaranya disebabkan oleh kondisi pasar yang kurang kondusif. Seperti kenaikan tekanan inflasi dan tren suku bunga tinggi. "Sehingga ost of fund penerbitan juga akan naik," kata Desmon.

Selain itu, minimnya permintaan dari investor juga memicu sepinya penerbitan sukuk korporasi. Menurut dia, selama ini investor masih melirik obligasi kovensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×