CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pasokan seret, tembaga masih berpeluang menguat lagi


Senin, 12 Maret 2018 / 18:09 WIB
Pasokan seret, tembaga masih berpeluang menguat lagi
ILUSTRASI. Tembaga


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tengah dilanda aksi ambil untung, namun harga tembaga diperkirakan masih mampu berbalik menguat. Memasuki kuartal II 2018, pergerakan harga komoditas logam industri ini akan kembali dipengaruhi oleh kondisi fundamental. Defisit pasokan tetap menjadi katalis positif.

“Memasuki kuartal II 2018, tembaga akan kembali ke sentimen fundamentalnya,” ujar Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka kepada Kontan.co.id, Senin.

Komisi tembaga Chili, Cochilco memperkirakan gangguan produksi masih berpotensi terjadi. Pemogokan pada beberapa tambang tembaga besar bisa meningkatkan defisit pasokan global. Pada 2017 tingkat defisit hanya mencapai 67.000 ton, sedangkan tahun ini defisit diproyeksikan akan bertambah menjadi 175.000 ton.

Belum lama ini pekerja di tambang Los Pelambres milik Antofagasta Plc menolak tawaran kontrak kerja baru dan berniat untuk melakukan pemogokan. Jika ini terjadi itu akan menambah panjang dafta konflik tenaga kerja setelah gangguan di tambang Escondida.

“Selain itu permintaan juga masih bagus,” imbuh Ibrahim.

Ia masih meyakini tingkat permintaan tembaga masih cukup tinggi. Dengan disetujuinya program infrastruktur Presiden AS Donald Trump dalam anggaran belanja pemerintah AS pasti akan mendatangkan permintaan tembaga.

Menurut Ibrahim, secara teknikal, saat ini sejumlah indikator tengah menunjukkan tarik menarik sentimen. Indikator bolinger dan moving average (MA) 20% berada di atas bolinger bawah dan indikator moving average convergence divergence (MACD) 70% berada d iarea negatif, menunjukkan potensi pelemahan. Namun, stochastic 60% positif dan indikator relative strength index (RSI) 60% positif memberi sinyal penguatan.

Prediksi Ibrahim, Selasa (13/3), harga tembaga akan bergulir di kisaran US$ 6.850-US$ 6.980 per metrik ton. Sepekan, harganya akan bergerak di area US$ 6.710-US$ 7.000 per metrik ton.

Mengutip Investing.com, Senin (12/3) pukul 17.00 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) turun 0,97% ke level US$ 6.889,75 per metrik ton. Namun, akhir pekan lalu, tembaga berhasil menguat 1,89%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×