kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pascapemilu, IHSG akan terdorong optimisme investor


Jumat, 15 Februari 2019 / 19:13 WIB
Pascapemilu, IHSG akan terdorong optimisme investor


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melambat memasuki pertengahan kuartal pertama 2019 ini. Tensi politik yang mulai meningkat disinyalir membuat investor akan lebih memilih untuk wait and see.

Menanggapi pergerakan IHSG di tahun politik ini, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, pelemahan IHSG kemungkinan dapat terjadi pada pertengahan hingga akhir bulan Februari 2019. Di bulan Maret kemungkinan juga akan bergerak mix cenderung melemah.

“Karena ada tensi politik yang kemungkinan akan mulai meningkat. Indeks justru akan bullish pascapemilu April 2019,” ujar Robertus kepada Kontan.co.id, Jumat (15/2).

Pihaknya memproyeksikan IHSG pada periode pra pemilu di kisaran 6.550 dan sejauh ini sudah tercapai. Lebih lanjut pihaknya mengatakan kepastian politik sebagai faktor yang lebih berat dalam mempengaruhi optimisme investor.

Terkait isu perang dagang menurutnya tensi secara global tidak akan sebesar tahun 2018 karena diharapkan akan ada resolusi di bulan Maret nanti. “Akhir tahun pascapemilu target IHSG kami 6.650 sampai 6.700. Kepastian politik akan mendorong IHSG dan kepercayaan investor,” ujar Robertus.

Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International, Harry Su mengatakan, siapapun presiden yang akan memenangkan pemilihan tahun ini, aksi ambil untung dari investor akan terus terjadi. Dengan catatan IHSG berada pada level sekarang. “Kalau presiden lama ya sudah priced in, kalau presiden baru market akan kaget,” ujar Harry kepada Kontan.co.id.

Menurutnya secara fundamental, nanti hasil-hasil dari pendapatan perusahaan untuk kuartal I 2019 harusnya akan melemah. Dan berlanjut hingga kuartal II 2019. Ini disebabkan efek dari tahun 2018 yang baru terasa pada tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×