kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca-rilis laporan keuangan, saham Japfa (JPFA) direkomendasikan beli


Rabu, 31 Juli 2019 / 21:07 WIB
Pasca-rilis laporan keuangan, saham Japfa (JPFA) direkomendasikan beli


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) merilis laporan keuangan semester satu 2019 pada Selasa (30/7). JPFA mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih 9,22% atau Rp 18,24 triliun dari sebelumnya Rp 16,70 triliun.

Kendati demikian, emiten ini mengalami penurunan laba bersih 20,60% menjadi Rp 829,28 miliar, dibandingkan semester pertama 2018 yang mencapai Rp 1,17 triliun.

Penyebabnya adalah beban pokok penjualan JAPFA naik 15,69% atau menjadi Rp 14,92 triliun pada separuh pertama tahun 2019.

Baca Juga: Sektor industri dasar dan kimia jadi jawara di bulan Juli, sektor tambang masih keok

Berdasarkan data RTI, pada perdagangan Rabu (31/7), saham JPFA dibuka di zona merah di level Rp 1.600 per saham. Kemudian naik ke zona hijau dan ditutup dengan harga yang sama pada pembukaan perdagangan. Perusahaan produsen pakan ternak ini sempat menyentuh levelRp 1.590 per saham dan menguat ke level Rp 1.630 per saham.

Sementara, performa JPFA pekan lalu naik 2,89%. Secara year to date, harga saham emiten ini turun 25,58%.

Baca Juga: Laba bersih Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) turun 25,17% di semester I-2019

Menanggapi hal tersebut, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, turunnya harga saham JPFA karena sempat ada sentimen negatif dari potensi banjirnya impor ayam dari Brasil.

Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi mengatakan, kondisi harga ayam, baik day old chicken (DOC) dan broiler yang anjlok di bulan Juni 2019 lalu menjadi salah satu sentimen koreksi harga saham JPFA

Baca Juga: Pemusnahan ayam bakal membangkitkan bisnis Japfa Comfeed (JPFA) di paruh kedua

Namun, Michael menambahkah program culling atau pemusnahan ayam yang dilakukan pemerintah akan memungkinkan saham JPFA mengalami tren positif.

Michael juga merekomendasikan membeli saham JPFA dengan target harga Rp 2.250 per saham. Sementara, William juga merekomendasikan beli selama harga saham bertahan di atas Rp 1.500 per saham. Untuk jangka pendek, William mengaakan target harga JPFA di angka Rp 1.700 per saham, dan untuk jangka panjang di level Rp 2.500 per saham.

Baca Juga: Tertekan ayam Brasil, ini perbandingan PER, EPS dan PBV emiten pakan ternak

"Saya masih merekomendasikan buy karena mempertimbangkan kondisi impor ayam. Ditambah lagi pemerintah pasti juga akan membatasi sehingga harga ayam dalam negeri akan stabil," ujar William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×