kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca Lippo Karawaci (LPKR) rights issue , begini rekomendasi analis


Kamis, 11 Juli 2019 / 22:10 WIB
Pasca Lippo Karawaci (LPKR) rights issue , begini rekomendasi analis


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akhirnya menyelesaikan proses penambahan modal melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atawa rights issue sebesar US$ 787 juta pada Rabu (10/7). Sejumlah analis menilai positif rights issue tersebut dan memberikan rekomendasi positif terhadap LPKR dan anak usahanya.

Berdasarkan sumber yang mengetahui persoalan ini, dari rights issue tersebut, LPKR meraup dana segar US$ 787 juta atau sekitar Rp 11,09 triliun dengan kurs Rp 14.100. Rights issue ini dilaksanakan dengan harga Rp 235 per saham dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 28 miliar saham.

Baca Juga: Raup dana Rp 11 triliun lewat rights issue, saham Lippo Karawaci (LPKR) menghijau

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dana rights issue ini akan digunakan untuk berbagai macam hal. Salah satunya adalah pelunasan sebagian utang LPKR dan pembayaran kewajiban LPKR atas biaya bunga, sewa, lindung nilai (hedging), hingga pajak.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk penyertaan langsung maupun tidak langsung pada entitas anak LPKR, yakni PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sebesar US$ 200 juta untuk pengembangan mega proyek Meikarta, Cikarang.

Rencananya, LPKR juga akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha dan modal kerja. Menurut sumber tersebut, proyek Meikarta masih terus berlanjut dan berjalan dengan baik.

Baca Juga: Berburu Diskon dengan Kartu Kredit Bank Bukopin

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Kamis (20/6), Direktur Utama LPKR John Riady mengatakan, LPKR juga akan menggelontorkan dana Rp 1 triliun dari penjualan aset Lippo Mall Puri yang sebesar Rp 34 triliun untuk pengembangan Meikarta. Menurut John, dengan adanya pendanaan baru, proyek Meikarta fase 1 dipastikan rampung akhir 2020. 

Perusahaan ini tengah dalam proses pembangunan 56 gedung yang akan dibagi dalam dua tahapan, masing-masing 28 tower. Ia menambahkan dari sekitar 22.500 unit, terjual 65%.

"Sisanya 35% akan terjual dalam 18 bulan sampai 24 bulan ke depan. Empat tower pertama topping off pada 1 Agustus 2019 dan setelah itu akan hand offer,"ujarnya.

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) mengumumkan groundbreaking proyek Axia III

Menurut Analis Profindo Sekuritas Dimas W.P. Pratama, prospek saham LPKR setelah rights issue ini terlihat bagus. Apalagi, lewat LPCK, LPKR akan melanjutkan penyelesaian tahap I mega proyek Meikarta. “Hal ini dapat memulihkan kembali kepercayaan investor dan proyek berlanjut,” katanya kepadai Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Meskipun begitu, Dimas lebih menyarankan investor untuk mengoleksi saham LPCK. Alasannya, harga saham LPCK masih undervalue, sedangkan LPKR termasuk mahal. Pasalnya, price earning ratio (PER) LPKR sudah mencapai 95,33 kali, sedangkan LPCK 7,99% pada perdagangan Kamis (11/7).

Baca Juga: Lanjutkan Proyek Meikarta, Lippo Cikarang (LPCK) Kucurkan Pinjaman US$ 200 juta

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menyarankan untuk buy kedua saham tersebut. Menurut dia, rights issue yang dilakukan oleh kedua perusahaan ini dapat menjanjikan untuk pengembangan proyek-proyeknya.

Chris memiliki target harga jangka panjang LPKR Rp 350 dan LPCK Rp 2.400. Per Kamis (11/7), harga saham LPKR berada pada level Rp 286 atau naik 2,88% dan LPCK Rp 1.805 atau naik 4,94%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×