Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Pada penutupan pasar sore ini (12/12), rupiah berada di level 12.023. Jika dibandingkan dengan posisi kemarin di level 11.991, mata uang Garuda ini melemah 0,3%. Pada transaksi sebelumnya, rupiah sempat keok 0,5% ke posisi 12.048, yang merupakan pelemahan terbesar sejak 4 Desember lalu.
Keoknya rupiah dipicu oleh kecemasan investor mengenai kesepakatan anggaran AS yang meningkatkan kemungkinan the Federal Reserve untuk melakukan pemangkasan nilai stimulus (tapering) paling cepat pekan depan.
Pelemahan rupiah lantas tertahan setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya di posisi 7,5%. Hal ini sesuai dengan prediksi 16 dari 19 analis yang disurvei Bloomberg.
"Kenaikan suku bunga acuan BI sudah dirasa cukup karena gap antara posisi rupiah di pasar spot dan forward NDF mulai menyempit. Hal itu mengurangi volatilitas. Pelemahan rupiah saat inu hanya terkait dengan masalah suplai dan demand," papar Priyo Santoso, chief investment officer PT Mandiri Manajemen Investasi kepada Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News