Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Selain bermanfaat untuk efisiensi, potensi pasar beton pracetak juga masih terbuka lebar. Tahun lalu saja pangsa pasar di bisnis ini senilai Rp 10 triliun, dan angkanya diproyeksikan meningkat sekitar 16% menjadi Rp 11,6 triliun.
Fery Hendriyanto, Direktur Wika Beton bilang, dari market share senilai Rp 10 triliun tersebut, Wika Beton telah menguasai pangsa pasar sekitar 43%. "Tahun ini, kami targetkan pangsa pasarnya naik 45%-47%," imbuhnya, (4/3).
Caranya, Wika Beton bakal mendirikan dua pabrik baru di Cilegon dan Lampung. Nilai investasi dua pembangunan pabrik tersebut diperkirakan sekitar Rp 628 miliar. Pabrik yang di Cirebon mulai beroperasi pada Juli 2014 dan yang di Lampung akan beroperasi Agustus 2014.
Dengan dua pabrik baru ini, manajemen menargetkan kapasitas produksi sebesar 2,3 juta ton per tahun. Selama ini, kapasitas produksi Wika Beton sebesar 2 juta ton.
Pada kesempatan yang sama, Entus Asnawi, Direktur Keuangan & SDM Wika Beton mengatakan, pihaknya telah menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp 366 miliar beberapa waktu lalu yang mana perolehan dana dari penerbitan MTN tersebut dijadikan salah satu sumber pendanaan pembangunan pabrik.
Sisa kebutuhan dana lainnya untuk menutup kebutuhan pendanaan pabrik tersebut bakal diambil dari perolehan dana hasil IPO. Sayang, untuk yang satu ini, manajemen masih enggan mengungkapkan range harga saham perdana Wika Beton.
"Untuk harga saham nanti dulu ya, tapi yang jelas lewat IPO kami mengincar dana segar Rp1,2-Rp1,3 triliun," pungkas Entus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News