Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Euro (EUR) melanjutkan koreksi yang sudah terjadi selama beberapa waktu terakhir terhadap dollar AS (USD). Mengutip Bloomberg, Kamis (9/4) pukul 16.55 WIB pasangan EUR/USD melorot 0,43% ke level 1,0735 dibanding hari sebelumnya.
Pelemahan EUR terjadi pasca Federal Open Market Committee (FOMC). Notulensi FOMC Kamis (9/4) dini hari memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga The Fed masih mungkin terjadi pada pertengahan tahun 2015 ini.
Walaupun beberapa pejabat The Fed berbeda pendapat tentang kapan waktu yang pas untuk mengetatkan kebijakan moneter AS, namun pasar masih optimis dan kembali berburu USD. Keperkasaan USD membuat EUR menunduk.
Analis PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, koreksi EUR sudah terjadi beberapa waktu terakhir karena dominasi USD. Ditambah dengan hasil FOMC meeting yang memberikan keyakinan kepada pelaku pasar bahwa peluang menaikkan suku bunga masih ada.
“FOMC masih jadi momok bagi pelaku pasar. Pasca FOMC, USD selalu mampu fight back,” papar Suluh. Padahal data ekonomi USD sedang memperlihatkan hasil yang stagnan.
Dengan keadaan bahwa The Fed masih dalam jalur untuk menaikkan suku bunganya, EUR belum berubah secara fundamental. Bahkan pada Maret 2015 lalu, European Central Bank (ECB) menggelontorkan stimulus untuk pembelian obligasi hingga 61 miliar euro. Angka ini melebihi target stimulus bulanan ECB yang hanya 60 miliar euro.
“Tekanan terhadap euro lainnya adalah rilis data Jerman yang kurang memuaskan,” kata Suluh. Adapun rilis data neraca perdagangan Jerman Februari 2015 tercatat masih surplus namun menurun jadi 19,7 miliar euro. Angka ini di bawah prediksi pasar yakni 20,3 miliar euro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News