Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
Angka tersebut turun 34,24% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal, pendapatan BYAN pada semester I-2019 masih naik 2,57% menjadi US$ 858,58 juta.
Mengenai prospek saham, Analis Panin Sekuritas Wiliiam Hartanto menilai secara teknikal saham BYAN masih menarik. “Beruntungnya saham ini tidak terlalu likuid sehingga tidak mudah menurun,” terang William kepada Kontan.co.id.
William pun merekomendasikan untuk membeli (buy) saham BYAN bila harganya berada di atas level support-nya yakni Rp 15.700 per saham.
Di sisi lain, saham BYAN yang kurang likuid membuat Sukarno merekomendasikan untuk menjual (sell) saham BYAN.
Baca Juga: Laba Bersih Bayan Resources (BYAN) Semester I 2019 Turun 34,24%
Sementara Chris merekomendasikan investor untuk wait and see hingga kondisi harga batubara mulai membaik.
Pada perdagangan hari ini (5/9), saham BYAN ditutup menguat 4,29% ke level Rp 17.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News