Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin memperkirakan, outlook permintaan semen secara nasional di semester kedua akan lebih baik dibandingkan di semester pertama 2020.
Hal ini seiring dengan berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta yang dipercaya akan diikuti oleh daerah lain. Dengan demikian, Mimi berharap kegiatan ekonomi, termasuk sektor properti dan infrastruktur, secara bertahap akan kembali normal.
“Namun, dengan meningkatnya potensi perlambatan ekonomi, pertumbuhan permintaan semen mungkin tidak akan terlalu signifikan,” tulis Mimi dalam riset, Jumat (12/6).
Baca Juga: Harganya anjlok, saham-saham konglomerasi ini masih layak dikoleksi
Mimi memprediksi, tahun ini kinerja keuangan emiten semen akan lebih banyak didukung oleh efisiensi biaya dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan. Mirae Asset Sekuritas memperkirakan harga batubara akan tetap lemah pada tahun ini yang disebabkan pelambatan pertumbuhan ekonomi global.
Hal ini justru berimbas positif pada kinerja emiten semen, sebab dapat mendukung profitabilitas perusahaan semen di tahun 2020. Karena biaya/beban terkait energi berkontribusi sekitar 30%-40% terhadap biaya pokok pendapatan perusahaan semen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News