kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar saham mengantisipasi data PDB China


Rabu, 17 April 2019 / 06:45 WIB
Pasar saham mengantisipasi data PDB China


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata indeks saham bursa Asia bergerak menguat pada perdagangan Selasa (16/4). Kenaikan tertinggi dialami oleh indeks saham bursa Shanghai, yang menguat 2,39% jadi 3.253,6. Indeks Hang Seng di Hongkong juga naik lumayan, yakni 1,07% jadi 30.129,87. Indeks MSCI kawasan Asia Pasifik di luar Jepang juga menguat 0,3%.

Para analis menyebut penguatan bursa Asia terjadi karena sentimen data China yang positif. "Indeks harga rumah di China yang naik di atas ekspektasi sebesar 10,6% dari 10,4% di periode sebelumnya seakan memberikan angin positif pada pergerakan bursa Asia," terang Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi, kemarin.

Para pelaku pasar juga menilai ekonomi China masih cukup kuat. Ini membuat pergerakan sejumlah bursa di Asia menguat.

Hari ini, China akan merilis PDB kuartal satu 2019. Ekonom memprediksi ekonomi China tumbuh 6,3% di periode tersebut. Jumlah ini memang lebih kecil ketimbang pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya.

Meski begitu, pelaku pasar menilai pertumbuhan di atas 6% tersebut masih sangat positif di tengah tekanan terhadap ekonomi China. Sejumlah ekonom menilai, ini terjadi sejalan stimulus yang dilakukan pemerintah China.

Head of LOTS Service Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan mengatakan, penguatan data China menjadi angin segar bagi pergerakan bursa lainnya di Asia. Sebelumnya muncul kekhawatiran perselisihan perdagangan AS-China akan mengakibatkan perlambatan pendapatan perusahaan China dan global. Analis menilai investor akan dengan cepat memanfaatkan berita positif.

Lanjar memperkirakan hari ini indeks saham di kawasan Asia masih bergerak menguat, ditopang dari rilis data PDB China. Selain itu, China juga akan merilis sejumlah data ekonomi, seperti penjualan ritel yang diproyeksi naik menjadi 8,4% dari 8,2%.

Selain itu, Negeri Tirai Bambu ini juga merilis data produksi industri yang naik dari 5,3% menjadi 5,9%. "Jika proyeksi ini sesuai ekspektasi para analis, maka bursa Asia akan kompak menghijau," terang Lanjar.

Efek data tersebut menurut Lanjar akan terasa sampai akhir pekan ini. Pendapat lain justru dilontarkan oleh Krishna. "Kalau berpatokan ke dollar yang menguat terus, bursa Asia akan sedikit koreksi besok," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×