kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Obligasi Positif, Penjualan Sukuk Negara Capai Target


Selasa, 07 Februari 2023 / 19:06 WIB
Pasar Obligasi Positif, Penjualan Sukuk Negara Capai Target
ILUSTRASI. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara sukses mencapai target. Positifnya pasar obligasi tanah air masih mendukung penjualan sukuk kali ini.

Senior Vice President Head of Retail Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi memandang bahwa hasil lelang sukuk negara kali ini cukup baik yang ditandai dengan tercapainya target.

Total penawaran yang masuk sebesar Rp 26,26 triliun pada lelang sukuk, Selasa (7/2). Dari situ, penawaran dimenangkan sebesar Rp 14 triliun, atau sudah sesuai dengan nilai indikatif yang dibidik pemerintah.

Reza bilang, sejalan dengan obligasi konvensional, investor masih memilih tenor menengah yakni 5 tahun – 10 tahun untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih menarik.

Hal itulah mengapa permintaan tertinggi masuk pada seri SPNS08082023 dengan tanggal jatuh tempo 8 Agustus 2023. Permintaan yang masuk pada seri tersebut sebesar Rp 6,46 triliun menunjukkan tingkat likuiditas di pasar masih cukup tinggi.

Baca Juga: Penawaran Lelang Sukuk Hari Ini (7/2) Diproyeksi Kembali Tembus Rp 20 Triliun

"Dengan kata lain, kesediaan dana yang akan diparkir selama 6 bulan ke depan masih tinggi,"ujar Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (7/2).

Selain itu, PBS037 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2036 dan seri PBS003 yang jatuh tempo pada 15 Januari 2027 juga ramai diburu investor. Keduanya, mencatatkan penawaran masuk masing-masing sebesar Rp 6,36 triliun dan Rp 5,58 triliun.

Reza menuturkan bahwa hasil lelang sukuk kali ini mencerminkan kondisi pasar, di mana tingkat yield obligasi konvensional 10 tahun mengalami kenaikan ke level 6,7% – 6,8%, dan tenor 5 tahun mengalami kenaikan ke level 6.35%, pada hari ini (7/2).

Pergerakan yield tersebut disebabkan oleh pelemahan rupiah yang mengalami kenaikan menuju level Rp 15.107 per dolar AS dan juga US Treasury 10 tahun naik ke level 3,6%.

Dihubungi terpisah, Presiden dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra melihat bahwa kondisi perekonomian di Indonesia telah mendukung minat investor pada lelang kali ini.  

Baca Juga: Penawaran Masuk pada Lelang Sukuk Negara Selasa (7/2) Capai Rp 26,26 Triliun

"Pertumbuhan ekonomi tentunya berimbas secara positif terhadap pasar obligasi, sehingga foreign capital inflow atau aliran dana asing terus masuk," kata Guntur kepada Kontan.co.id, Selasa (7/2).

Guntur menilai bahwa tenor pendek yang diincar investor pada lelang kali ini terjadi karena masih banyak investor yang mempertimbangkan aspek likuiditas dan juga untuk mengurangi volatilitas.

Di sisi lain, secara durasi ataupun potensi imbal hasil mungkin juga sesuai dengan yang dibutuhkan dari investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×