kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pasar Obligasi Indonesia Menarik di 2023, Potensi Rata-Rata Return Hingga 8%


Jumat, 13 Januari 2023 / 07:30 WIB
Pasar Obligasi Indonesia Menarik di 2023, Potensi Rata-Rata Return Hingga 8%


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia menjadi pilihan investasi yang menarik untuk tahun 2023. Pasalnya, kenaikan suku bunga dan peningkatan inflasi global diprediksi akan relatif terbatas.

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan, perkiraan tersebut didasarkan pada tingkat inflasi yang sudah memperlihatkan perbaikan. Pada November 2022, inflasi Amerika Serikat (AS) tercatat sebesar 7,1% year on year (yoy), turun dari bulan sebelumnya di 7,7% yoy.

Kondisi ini membuat kenaikan suku bunga bank sentral AS The Fed diperkirakan tidak akan seagresif tahun lalu. Konsensus pasar memperkirakan, The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sekitar 50 bps-75 bps pada tahun 2023, jauh di bawah kenaikan sepanjang tahun 2022 yang mencapai 425 bps.

Selain itu, kondisi makroekonomi dalam negeri yang solid juga menarik minat investor asing untuk mengalirkan dananya ke pasar obligasi Indonesia. "Fundamental makroekonomi Indonesia salah satu yang terbaik di regional. Banyak pihak memprediksi hampir tidak terjadi resesi di Indonesia," kata Darma saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (12/1).

Baca Juga: Pelemahan Dolar AS Beri Ruang Penguatan Bagi Rupiah Hari ini (12/1)

Kebijakan pemerintah untuk memperluas sektor bisnis yang harus menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri juga akan menjadi sentimen positif tambahan. Menurut Darma, kebijakan tersebut akan membuat likuiditas di Indonesia semakin melimpah.

Berdasarkan data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Indonesia Composite Bond Index (ICBI) terus melaju ke level tertinggi dalam 12 bulan terakhir. Per Kamis (12/1), ICBI berada di level 348,45, naik 1,08% secara year to date dan 4,99% secara yoy.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto menyampaikan, asing mencatatkan pembelian yang signifikan di pasar obligasi pada awal tahun ini. Pada pekan ini sampai dengan Rabu (11/1), asing mencatatkan pembelian bersih sebesar US$ 775,5 juta atau sama dengan Rp 12,04 triliun.

"Sehingga secara neto selama tanggal 2-11 Januari 2023, asing telah melakukan beli bersih sebesar US$ 508,6 juta atau Rp 7,90 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.527 per USD," tutur Suhindarto.

Baca Juga: Pasar Saham Terkoreksi, Indeks Obligasi Indonesia Melaju ke Level Tertinggi 12 Bulan

Lebih lanjut, Darma menyampaikan, obligasi negara maupun obligasi korporasi menjadi pilihan investasi yang menarik. Pemilihan jenis obligasinya sangat bergantung dengan horizon waktu investasi dan ekspektasi return masing-masing investor.

Obligasi korporasi menawarkan kupon yang lebih tinggi, namun ada risiko kredit seperti gagal bayar. Sementara obligasi negara tergolong lebih aman, tetapi volatilitas harganya lebih tinggi.

"Saya memprediksi, secara rata-rata obligasi Indonesia baik obligasi negara maupun korporasi dapat memberikan return 6%-8% pada tahun ini," ucap Darma.

Arus masuk dana asing potensial berlanjut ke depannya, asalkan tingkat inflasi global relatif terjaga dan kenaikan suku bunga lebih terbatas. Keberhasilan implementasi DHE juga akan memancing dana asing masuk ke pasar obligasi Indonesia.

Baca Juga: Prospek Investasi Obligasi 2023 Diperkirakan Cerah, Ini Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×