kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pasar modal ramai perusahaan teknologi, simak tips dari BEI


Jumat, 19 November 2021 / 12:02 WIB
Pasar modal ramai perusahaan teknologi, simak tips dari BEI
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan unicorn dan decacorn berbasis teknologi digital berpeluang akan meramaikan pasar saham Indonesia ke depannya. 

Menanggapi fenomena tersebut, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan, para investor perlu mencermati dan berhati-hati sebelum berinvestasi di saham-saham perusahaan unicorn dan decacorn.

“Tentunya dengan melantainya unicorn ini, investor tidak perlu merasa fear of missing out (FOMO) dan gampang ikut-ikutan dalam mengambil keputusan investasi,” ujar Hasan dalam video Tanya IDX di Youtube resmi Indonesia Stock Exchange, Jumat (19/11).

Hasan mengungkapkan, terdapat hal yang menarik dan unik dalam menilai sebuah perusahaan unicorn. Menurutnya, investor tidak hanya bisa menilai perusahaan berdasarkan bottom line-nya saja, tetapi dari growth-opportunity.

Dus, investor sebaiknya tetap mempelajari atau melakukan analisis terhadap perusahaan tersebut sebelum memutuskan untuk memiliki sahamnya.

Baca Juga: Wall Street mixed, S&P dan Nasdaq cetak rekor didukung pendapatan ritel yang kuat

Hasan membagikan sejumlah tips kepada investor sebelum berinvestasi di saham-saham unicorn. Pertama, investor harus memperhatikan profil risiko. 

Setiap produk investasi yang memiliki potensi keuntungan tinggi, akan memiliki risiko yang tinggi pula. Tidak semua orang bisa menerima risiko investasi yang tinggi ini.

“Kemudian tujuan investasi, karena setiap orang memiliki tujuan investasinya masing-masing, misalnya untuk dana hari tua atau pensiun, dana pendidikan anak, dan lainnya,” imbuhnya.

Selanjutnya, investor perlu mencermati perencanaan keuangan. Investor harus menyisihkan dana untuk investasi dan jangan pernah menggunakan uang panas apalagi utang atau dana pinjaman untuk melakukan investasi.

Investor juga harus mencermati produk investasi. Setiap produk investasi pasar modal memiliki risiko dan karakteristiknya masing-masing. 

Sehingga, investor wajib mempelajari dan analisis produknya terlebih dahulu, tentunya berdasarkan informasi dari sumber resmi.

Untuk mendukung iklim pasar modal, BEI juga tengah mempersiapkan aturan percatatan saham yang baru yang dalam waktu dekat akan segera rilis. 

Aturan ini untuk membuka pintu-pintu masuk baru yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri, seperti tech-companies, centaur, unicorn, dan decacorn, dengan tetap memperhatikan kualitas perusahaan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mempersiapkan pengaturan mengenai Saham dengan Hak Suara Multiple (SHSM) dimana para founder perusahaan tech-companies tersebut dapat mempertahankan visi misi ke depan dalam pengembangan usaha.

“Kami juga tetap mengedepankan aspek perlindungan bagi investor, dengan pengembangan notasi khusus untuk Perusahaan yang menerapkan SHSM ini,” pungkas dia.

Selanjutnya: BUKA Dapat Pinjaman Rp 2 Triliun Usai IPO Jumbo, Begini Kata Analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×