Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahana TCW Investment Management memberikan beberapa tips untuk meminimalkan kerugian dalam kondisi pasar yang cukup fluktuatif saat ini. Valuasi saham di pasar domestik saat ini terbilang cukup murah, namun pergerakan indeks kurang bergairah karena pasar masih menanti katalis positif yang bisa menggenjot indeks.
Sebaliknya, valuasi obligasi sudah mahal karena sejak awal tahun cukup diminati investor dan rally di pasar obligasi masih berlangsung. Hal itu terlihat dari indeks IBPA Government Bond Index yang mencatatkan kinerja sebesar 6,41% sejak awal tahun hingga 23 Juni 2023.
Ekonom Bahana TCW Emil Muhamad mengatakan, berdasarkan model yang digunakan Bahana TCW, bond yield saat ini berada di level 2 standard deviasi valuasi mahal.
"Kami menyarankan investor untuk masuk ke reksadana obligasi dengan durasi rendah atau reksadana pasar uang sembari menunggu momentum pasar membaik," kata Emil.
Baca Juga: Moduit Sarankan Diversifikasi Aset Guna Menghadapi Tahun Politik dan Gejolak Global
Dalam hal mengoleksi obligasi, Bahana TCW lebih memilih untuk mengoleksi obligasi pemerintah dibanding obligasi korporasi. Pasalnya, selisih yield obligasi pemerintah dengan obligasi korporasi cukup tipis sehingga nilai tambah yang ditawarkan bila dibandingkan dengan risikonya menjadi kurang optimal.
Sebagai perbandingan, selisih yield obligasi korporasi rating AAA tenor 3 tahun dengan INDOGB pada tenor yang sama kini sebesar 78 bps. Angka ini lebih rendah dibandingkan selisih rata-rata selama sepuluh tahun terakhir yang mencapai 137 bps.
Akan tetapi, bukan berarti obligasi korporasi tidak prospektif. Saat perekonomian secara makro sedang dalam tahap ekspansif, seperti yang dialami Indonesia saat ini, pada umumnya korporasi juga akan mengalokasikan belanja modal yang besar untuk membangun pabrik atau meningkatkan kapasitas produksi melalui pembelian mesin-mesin baru.
Jadi, saat ini menjadi waktu yang pas untuk memilah obligasi korporasi yang prospektif dan aman.
Sementara itu, bagi investor yang masih berminat untuk masuk ke pasar saham dalam tahun politik saat ini, Bahana TCW merekomendasikan untuk memilih saham sektor konsumsi, telekomunikasi, media,dan perbankan.
"Keempat sektor tersebut merupakan sektor berorientasi domestik yang diperkirakan akan tetap tangguh di tengah-tengah perlambatan ekonomi yang terjadi secara global maupun domestik," ungkap Emil.
Baca Juga: Sederet Emiten Raup Cuan dari Musim Liburan, Simak Rekomendasi Saham Pilihan Analis
Berdasarkan paparan di atas, Bahana TCW mengantisipasi rotasi kelas aset dari pasar obligasi ke pasar saham yang memiliki valuasi relatif murah. Bagi investor dengan profil risiko konservatif, dapat menempatkan dananya di pasar uang sebesar 20%, obligasi 50%, dan saham 30%.
Lalu, bagi investor dengan profil risiko moderat, dapat menempatkan dananya sebesar 15% di instrumen pasar uang, 35% obligasi, dan 50% saham. Sementara itu, untuk investor dengan profil risiko agresif, maka penempatan dana dapat dilakukan di instrumen pasar uang 10%, obligasi 40%, dan saham 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News