kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Pasar Kripto Respons Positif Keputusan FOMC The Fed, Bitcoin Naik ke US$85.000


Kamis, 20 Maret 2025 / 14:55 WIB
Pasar Kripto Respons Positif Keputusan FOMC The Fed, Bitcoin Naik ke US$85.000
ILUSTRASI. Harga bitcoin (BTC) mengalami lonjakan signifikan hingga US$87.453 atau sekitar Rp 1,44 miliar pada 20 Maret 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga bitcoin (BTC) mengalami lonjakan signifikan hingga US$87.453 atau sekitar Rp 1,44 miliar pada 20 Maret 2025. Kenaikan ini didorong oleh reaksi pasar terhadap keputusan hasil pertemuan The Federal Open Market Commitee (FOMC) dan pernyataan dari Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.

Dalam konferensi pers, Powell menegaskan bahwa The Fed tidak akan mengubah suku bunga AS, akan tetap berada dalam kisaran 4,25% hingga 4,5% sejak Desember 2024. Meskipun mengindikasikan bahwa inflasi masih menjadi tantangan utama, pernyataan tersebut dianggap sesuai dengan ekspektasi pasar.

Selain itu, pengurangan kebijakan pengetatan kuantitatif (QT) oleh The Fed semakin memperkuat sentimen positif. bitcoin bereaksi positif terhadap keputusan ini. Aset kripti ini malah mencatatkan level tertinggi intraday di level US$87.453. Indeks saham utama seperti DOW dan S&P 500 juga mengalami kenaikan, menunjukkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi yang lebih akomodatif.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur memandang bahwa lonjakan harga bitcoin tidak hanya dipicu oleh keputusan FOMC, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti meningkatnya minat institusional dan perkembangan politik.

“Rencana Donald Trump untuk berbicara di Digital Asset Summit (DAS) yang diselenggarakan di New York pada 20 Maret 2025, turut mendongkrak pasar kripto. Selain itu, data menunjukkan bahwa ETF Bitcoin spot AS mencatat arus masuk bersih sebesar US$209 juta pada 19 Maret, menegaskan bahwa investor besar kembali aktif di pasar,” ungkap Fyqieh dalam siaran pers, Kamis (20/3).

Baca Juga: Bitcoin Ada di Level $85.000, Ini Cara Jual-Beli Aset Kripto Resmi dan Aplikasinya

Sejumlah analis melihat bahwa Bitcoin masih memiliki potensi kenaikan lebih lanjut.

Mengutip Coinmarketcap, Kamis (20/3) pukul 14.10 Wib, harga bitcoin berada pada posisi US$85.801, naik 3.15% dalam 24 jam dan 3.10% dalam tujuh hari terakhir.

Fyqieh mengidentifikasi, pola bullish pada grafik harian bitcoin dapat membawa harga mencapai ke level US$90.000, terutama jika The Fed menunjukkan sikap lebih dovish terhadap kebijakan moneter.

Menurut dia, volatilitas harga bitcoin masih akan tinggi dalam beberapa bulan ke depan. Jika Powell mengindikasikan penurunan suku bunga di akhir tahun ini, bitcoin bisa menguji level US$90.000. Namun, jika kebijakan moneter tetap ketat, ada risiko penurunan hingga US$76.000.

Baca Juga: Harga Altcoin Meningkat, Bitcoin Tetap Jadi Pilihan

Selain kebijakan The Fed, faktor geopolitik juga dapat memainkan peran penting. Peristiwa besar seperti keputusan pemerintah AS terhadap regulasi kripto, serta konflik geopolitik global, dapat memengaruhi pergerakan harga Bitcoin secara signifikan.

Bitcoin terus menunjukkan daya tariknya sebagai aset investasi utama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dengan dominasi pasar sebesar 60,7% dan kapitalisasi mencapai US$1,73 triliun, minat investor tetap tinggi. Namun, investor perlu mencermati berbagai faktor yang dapat memengaruhi harga, termasuk kebijakan moneter, arus masuk institusional, serta dinamika geopolitik.

‘’Bagi investor yang ingin mengambil keuntungan dari volatilitas ini, memahami level support di US$80.000 dan resistensi di US$85.500 serta US$87.000 menjadi kunci untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijak,’’ tandas Fyqieh.

Selanjutnya: Indonesia Punya 24 KEK Seluas 21.000 Hektar, Terkecil di Kawasan Asean

Menarik Dibaca: 7 Tips Cepat dan Sederhana Mengatasi Asam Lambung Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×