kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Kripto Mulai Bangkit, Pertanda Tren Reli Sudah Dekat?


Jumat, 20 Mei 2022 / 15:37 WIB
Pasar Kripto Mulai Bangkit, Pertanda Tren Reli Sudah Dekat?
ILUSTRASI. Kondisi market aset kripto pada pekan ketiga Mei ini mulai menunjukkan arah yang positif.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi market aset kripto pada pekan ketiga Mei ini mulai menunjukkan arah yang positif. Terpantau dari situs CoinMarketCap pada Jumat (20/5) sejumlah kripto, terutama 10 aset yang berkapitalisasi besar atau big cap mulai bergerak menuju zona hijau dalam 24 jam terakhir.

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, ada angin segar pada perdagangan aset kripto menjelang akhir pekan ini. Kondisi pasar kripto juga secara mengejutkan tidak mengikuti situasi di pasar modal seperti biasanya. Sejak awal tahun, pasar kripto dan saham terbilang bergerak senada, karena sama-sama tergolong aset berisiko.

“Imbas dari para pelaku pasar yang kembali melancarkan aksi beli setelah meyakini sejumlah aset kripto sudah memasuki keadaan oversold. Secara teknikal hal tersebut membuat adanya kemungkinan investor melakukan pembelian sehingga harga kripto berpeluang naik,” kata Afid dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5).

Baca Juga: Level US$ 32.000 Jadi Kunci Penting Bagi Bitcoin Agar Bisa Masuk ke Tren Bullish

Afid mencontohkan pergerakan Bitcoin yang sudah oversold di mana pergerakan downtrend yang signifikan dan konsisten dalam waktu lama. Kini, BTC bergerak dan diperdagangkan pada harga kisaran US$ 30.000-US$ 31.000. Level support BTC kini berada di titik US$ 27.500 dan resistance di US$ 35.000 untuk bull run.

Kendati demikian, Afid mengingatkan, bukan berarti sentimen di pasar kripto sudah sepenuhnya stabil. Market dan tindakan pelaku pasar masih dibayangi tekanan oleh ketidakpastian makroekonomi yang terdiri dari meroketnya inflasi, kebijakan agresif bank sentral dan potensi resesi.

“Investor khawatir pelemahan ekonomi global ke depan, bisa berujung pada resesi. Dampaknya daya beli masyarakat menurun. Bank sentral berbagai negara bakal mengerek suku bunga acuannya dengan agresif demi menangkal inflasi. Namun, jika itu terjadi, maka pertumbuhan konsumsi dan investasi bisa terhambat,” terangnya.

Kondisi itu tentu membuat investor akan mengalihkan uangnya dari pasar modal ke aset yang lebih aman. Market kripto pun ikut menjadi korban.

Di sisi lain, dampak dari drama stablecoin UST dan mutualnya LUNA mungkin akan memperlambat antusiasme investor dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang tidak. Kejadian itu tidak akan menimbulkan risiko besar bagi ekosistem kripto dalam jangka panjang.

“Market kripto ya terpukul dan berdampak, tapi itu jadi efek jangka pendek. Dalam jangka panjang, permintaan kripto terutama stablecoin sebagai instrumen investasi dan lindung nilai terhadap inflasi fiat akan terus tumbuh,” imbuh Afid.

Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Betah di Level US$ 29.000, Lanjutkan Lintasan Bearish

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×