kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pasar gonjang ganjing, begini strategi investasi dari Aberdeen


Kamis, 16 Mei 2019 / 21:26 WIB
Pasar gonjang ganjing, begini strategi investasi dari Aberdeen


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kondisi pasar keuangan Tanah Air dalam beberapa hari terus mengalami tekanan, mulai dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tembus di bawah 6.000, nilai tukar rupiah yang terus loyo terhadap dollar AS, hingga tekanan sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China terhadap pasar.

Investment Director Aberdeen Standard Investments Indonesia, Bharat Joshi mengatakan, kondisi saat ini jadi waktu yang tepat bagi investor untuk masuk. Dengan syarat investor perlu diversifikasi dalam memilih portofolionya.

"Sekarang bisa averaging down atau beli sedikit-sedikit, jangan masuk terus. Adapun produk yang saya rekomendasikan seperti obligasi dan balance fund," kata Bharat, Kamis (16/5).

Untuk kaum milenial, Bharat cenderung merekomendasikan investasi dengan return besar dan risiko tinggi, seperti saham. Untuk sektor yang menarik dilirik salah satunya sektor perbankan, khususnya bank-bank dengan buku empat.

"Kalau masih muda, bagusnya cari risiko investasi yang besar, apalagi menilik return saham tahun lalu cukup besar," jelasnya.

Meskipun Aberdeen memangkas target IHSG 2019 dari 6.700 menjad 6.600, namun dia tetap optimistis terhadap prospek tahun ini. Langkah lain yang perlu dilakukan investor yakni mengurangi porsi kas dan mengalokasikan lebih banyak dananya untuk investasi.

"Ini karena, tekanan yang terjadi di pasar keuangan saat ini cenderung karena sentimen eksternal, bukan domestik. Untuk itu harapannya di Semester II-2019 pasar akan kembali membaik," ujarnya.

Di sisi lain, Bharat memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan bergerak di rentang Rp 14.400 - Rp 14.200 per dollar AS, dengan syarat Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuannya di level 6% sepanjang 2019. Namun, jika BI memangkas suku bunga acuannya minimal 25 basis poins (bps) saja, kurs rupiah bisa menyentuh level Rp 14.100 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×