kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pasar bergejolak, berikut strategi portofolio dari MI


Senin, 12 Februari 2018 / 21:28 WIB
Pasar bergejolak, berikut strategi portofolio dari MI
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia - IHSG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar keuangan Indonesia belakangan ni tengah bergejolak, sehingga mempengaruhi kinerja sejumlah instrumen investasi. Investor dituntut memahami kembali isi portofolionya sekaligus tidak terburu-buru mengambil keputusan.

Sebagai pengingat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,86% sepanjang pekan lalu. Indonesia Composite Bond Index (ICBI) melemah 0,41% di periode yang sama. Kurs rupiah spot juga melemah 1,3% terhadap dollar Amerika Serikat.

Head of Intermediary Business Schroders Investment Management Indonesia, Teddy Oetomo bilang, investor perlu mempelajari ulang portofolio investasi yang dimilikinya ketika menghadapi pasar yang sedang bergejolak. Investor harus menelusuri kembali profil risiko, diversifikasi aset, kondisi finansial, dan tujuan investasinya.

“Kalau pasar terkoreksi 1% investor sudah panik, berarti ada masalah dalam pengelolaan portofolionya,” kata Teddy, Senin (12/2).

Ia melanjutkan, setiap instrumen pasti didesain untuk tahan terhadap berbagai risiko tertentu. Karena itu, investor tinggal menentukan secara matang instrumen investasi mana yang cocok untuknya.

Hanif Mantiq, Direktur Utama Avrist Asset Management menambahkan, koreksi yang terjadi di pasar finansial saat ini sebenarnya hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, investor sebaiknya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan tetap percaya dengan rencana investasi semula.

Ia yakin, meski pasar saham dan obligasi Indonesia diterpa sentimen negatif belakangan ini, instrumen yang berkaitan dengan kedua pasar tersebut masih bisa memberikan imbal hasil optimal. Sebab, kondisi ekonomi dalam negeri Indonesia masih tergolong kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×