kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Aset Kripto Tertekan, Ini Penyebabnya Menurut Zipmex


Selasa, 21 Juni 2022 / 16:31 WIB
Pasar Aset Kripto Tertekan, Ini Penyebabnya Menurut Zipmex
ILUSTRASI. Pasar aset kripto terpantau masih mengalami tren penurunan dalam sepekan terakhir.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto terpantau masih mengalami tren penurunan dalam sepekan terakhir. Penurunan ini karena beberapa faktor internal dan eksternal yang turut memengaruhi sikap dan sentimen investor.

Dari sisi faktor eksternal, keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin mendorong sebagian besar investor untuk menjual aset kripto dan beralih ke instrumen yang lebih konservatif.

Sehingga, aset kripto mengalami koreksi akibat rendahnya permintaan di pasar. Sementara itu, dari sisi faktor internal, isu yang terjadi pada stablecoin TerraUSD telah mengakibatkan efek domino merosotnya nilai aset kripto secara keseluruhan.

Research Analyst Zipmex Indonesia Fahmi Almuttaqin mengatakan penurunan harga aset kripto tidak hanya memengaruhi investor ritel. Karena Celsius, salah satu platform pengelolaan aset digital terbesar di dunia, membekukan fitur pencairan dana untuk menjaga likuiditas perusahaan sejak minggu lalu.

Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Bertahan di Level US$ 20.000, Kecemasan Tetap Landa Investor

Isu insolvensi juga kini menimpa Three Arrows Capital (3AC), institusi hedge fund yang dilaporkan pernah berinvestasi sebesar US$ 200 juta pada Luna. 3AC diduga menggunakan dana milik partner bisnis yang mereka simpan dan mengambil pinjaman untuk menyelamatkan posisi investasi perusahaan di instrumen derivatif yang terancam terkena likuidasi akibat koreksi harga bitcoin yang cukup signifikan minggu lalu.

"Perusahaan tersebut kini tengah mengeksplorasi langkah penjualan aset untuk mengembalikan dana-dana tersebut,” kata Fahmi dalam keterangan tertulis, Senin (20/6).

Three Arrows Capital didirikan pada tahun 2012 oleh Su Zhu dan Kyle Davies, merupakan firma investasi yang berpusat di Singapura. Dalam wawancara bersama The Wall Street Journal, Three Arrows Capital diketahui memiliki dana kelolaan sebesar US$ 3 miliar per bulan April 2022.

“Ketika dua pemain kripto besar berskala global mengalami masalah likuiditas dalam waktu yang berdekatan, ditambah dengan kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian, tentunya hal ini turut memengaruhi psikologis serta risk appetite investor dengan aset kelolaan mereka,” jelas Fahmi lebih lanjut.

Kendati demikian, Fahmi menyebut, harga aset Bitcoin yang kini terkoreksi di kisaran US$ 20.000 telah mulai memasuki area undervalue.

Baca Juga: Investasi Kripto dengan Uang Dingin yang Aman Bagi Pemula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×