Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar AS kini sedang melambung dan banyak diburu pelaku pasar setelah tensi perang dagang AS dan China mereda. Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Selasa (17/9), pasangan mata uang USD/JPY tercatat menguat 0,03% ke level 108,1500.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperhatikan dalam beberapa hari terakhir dollar AS terus bergerak menguat khususnya terhadap mata uang yang kerap dijadikan aset safe haven, seperti yen.
Baca Juga: Pasangan EUR/USD bergerak volatile, analis sarankan sell on correction
Pamor yen berkurang karena AS dan China sepakat untuk melakukan perundingan kembali. Bahkan, sudah lebih dulu China membebaskan tarif tambahan atas 16 barang AS.
"Kini terlihat adanya aksi risk appetite di mana investor kembali memburu aset berisiko di tengah sinyal kemajuan proses penyelesaian perang dagang AS dan China," kata Alwi, Selasa (17/9).
Dollar kembali diburu juga karena kabar resesi yang terjadi di AS kian memudar setelah didukung data core CPI dan penjualan ritel yang tumbuh di atas ekspektasi pasar.
Namun, penguatan USD/JPY, Alwi perhatikan sudah memasuki area jenuh beli. Ke depan dollar AS pun berpotensi melemah di hadapan yen.
Baca Juga: Kurs dolar AS jatuh, mata uang penghasil minyak menguat
Apalagi, perang dagang AS dan China yang mulai reda kini seakan diganti dengan persoalan dagang yang lain. Donald Trump Presiden AS kembali memantik persoalan dengan Uni Eropa.
"Pelaku pasar khawatir AS akan mengenakan tarif impor atas barang UE senilai US$ 21 miliar," kata Alwi.
Trump yang juga terus menekan The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan secara agresif juga bisa membuat dollar AS berbalik melemah.
Secara teknikal Alwi menganalisis harga bergerak di atas MA 50 dan 55, artinya dalam jangka pendek dan menengah masih bullish.
MACD bergerak di atas 0 mengindikasikan buyer mulai masuk. RSI berada di level 63 artinya posisi buyer kuat. Indikator stochastic berada di area jenuh beli karena berada di level 95-96 dan berpotensi terkoreksi.
Baca Juga: Sepekan menguat, EUR/USD bakal kembali koreksi
Alwi merekomendasikan sell on strength di rentang support 106,60-107,50 dan resistance 108,95-109,30.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News