kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasangan mata uang EUR/USD dan GBP/USD dinilai jadi pasangan mata uang yang menarik


Jumat, 17 September 2021 / 21:52 WIB
Pasangan mata uang EUR/USD dan GBP/USD dinilai jadi pasangan mata uang yang menarik
ILUSTRASI. Pasangan mata uang EUR/USD dan GBP/USD dinilai jadi pasangan mata uang yang menarik


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) baru-baru ini didorong oleh data terbaru dari angka penjualan ritel yang melonjak 0,7% di bulan Agustus, dari bulan sebelumnya yang minus 1,8%.

Nanang Wahyudin dari Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures menilai, data tersebut mendorong dolar AS, ia juga menambahkan kalau indeks manufaktur dari Federal bagian Philadelphia yang bertambah 30,7 di September dari sebelumnya 19,4. 

“Dengan membaiknya data tersebut kembali meningkatkan perburuan dolar oleh investor dimana sebelumnya dikecewakan oleh data ketenagakerjaan dan perlambatan pada laju inflasi,” ujar Nanang kepada Kontan, Jumat (17/6).

Saat ini, investor dinilai Nanang menantikan dan melihat perkembangan apakah data akan berdampak pada keputusan the Fed di pekan depan. Menurutnya, asumsi yang muncul adalah 50 : 50, dovish dan hawkish

Baca Juga: Berikut sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah dalam sepekan ini

Menurutnya, dovish ketika the Fed tidak menentukan atau membahas tapering saat pertemuan di bulan ini, hal ini akan melemahkan kembali dolar AS.

“Fed malah akan mengumumkan kebijakan tersebut pada pertemuan di November dengan mempertimbangkan data terbaru dari ketenagakerjaan dan core PCE price index yang terpublikasi di bulan Oktober,” tambahnya.

Sedangkan, untuk hawkish terjadi ketika The Fed dalam pertemuan nanti langsung mengambil keputusan pengurangan pembelian aset US$ 120 miliar per bulan dalam waktu dekat, atau dengan kata lain waktu sudah di pastikan.

“Keputusan ini dapat membawa dolar melonjak terhadap rivalitasnya, begitu pun harga komoditas dan saham akan terkena dampak pelemahan,” katanya.

Selain itu, Nanang menaksir, arah dolar akan ditentukan dalam rapat kebijakan Fed bulan ini atau di November. Dalam hitungan Nanang, ketika sikap Fed masih dovish dalam pertemuan pekan depan, maka pergerakan akan masih sama dengan apa yang terjadi di awal bulan ini, di mana indeks dolar AS berada di rentang 91,80 - 93,00.

Baca Juga: Perkasa, rupiah spot ditutup menguat ke Rp 14.223 per dolar AS pada hari ini (17/9)




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×