Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Data manufaktur yang positif tidak cukup kuat untuk menopang keunggulan euro. Penantian pasar akan pertemuan European Central Bank (ECB) menyeret euro pada pelemahan yang berujung pada kesempatan aussie memperlebar jarak.
Mengutip Bloomberg, Selasa (1/12) pukul 17.05 WIB pasangan EUR/AUD melemah 0,55% ke level 1,4537 dibanding hari sebelumnya.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menjelaskan, fokus pasar terhadap pertemuan bank sentral Eropa (ECB) pada 3 Desember 2015 mendatang jadi fokus yang menahan laju keunggulan euro.
Alhasil, data manufaktur positif sejumlah negara Uni Eropa gagal mengangkat euro. Misalnya, data manufaktur Spanyol November 2015 naik dari 51,3 menjadi 53,1 lalu dan Italia melesat dari 54,1 ke level 54,9, serta Jerman juga naik dari 52,6 ke level 52,9.
“Apalagi final manufacturing PMI Eropa sendiri stagnan, maka topangannya tidak terlampau kuat bagi euro,” jelas Agus.
Selain itu, dollar Australia memang sedang di atas angin. Beberapa data Australia yang memuaskan antara lain, building approvals Oktober 2015 naik dari 2,3% ke level 3,9%. Lalu defisit neraca berjalan kuartal tiga 2015 yang menyusut dari sebelumnya defisit US$ 20,5 miliar menjadi defisit US$ 18,1 miliar.
“Keunggulan aussie lainnya juga ditopang keputusan Reserve Bank of Australia untuk mempertahankan suku bunga,” tambah Agus. Sehingga, suku bunga RBA bertahan di level 2,0%. Ini menjawab kekhawatiran pasar akan potensi pemangkasan suku bunga Australia.
Selagi pasar menanti pertemuan ECB yang sudah di depan mata, selama itu pula euro akan berada dalam tekanan. "Ini menguntungkan mata uang lawannya, termasuk aussie," papar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News