Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara (SBSN) pada Selasa, 7 Juli 2020 yang berhasil diserap oleh pemerintah sebanyak Rp 9,5 triliun atau di atas target indikatif yakni Rp 7 triliun.
Adapun total penawaran yang masuk dalam lelang SBSN kali ini mencapai Rp 41,61 triliun. Tawaran tersebut mengalir ke dalam enam seri SBSN, yang terdiri dari satu seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan lima seri PBS (Project Based Sukuk).
Adapun keenam seri tersebut yakni SPN-S 08012021 (reopening), PBS002 (reopening), PBS026(reopening), PBS022 (reopening), PBS005(reopening), dan PBS028 (new issuance) melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).
Baca Juga: Seri-seri pendek masih akan jadi primadona pada lelang SBSN, Selasa (7/7)
Banyaknya penawaran yang masuk, membuat pemerintah menyerap hasil lelang pekan ini mencapai Rp 8 triliun. Adapun target indikatif Lelang SUN 3 Maret 2020 yakni Rp 15 triliun dengan target maksimal Rp 22,5 miliar. Tujuan dari lelang yakni untuk memenuhi target pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
Dalam lelang kali ini, seri PBS002 yang akan jatuh tempo pada 15 Januari 2022 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran Rp 19,75 triliun.
Sedangkan dana yang diserap pemerintah dari seri ini, mencapai Rp 4,26 triliun sekaligus serapan terbesar. Yield rata-rata tertimbang yang seri ini menangkan sebesar 5,26%.
Selanjutnya, seri PBS026 yang bakal jatuh tempo di 15 Oktober 2024 ini juga mendapat penawaran masuk cukup besar yakni Rp 7,86 triliun. Dari jumlah tersebut, serapan pemerintah mencapai Rp 3,3 triliun, dengan yield yang dimenangkan 6,36%.
Seri PBS028 menerima penawaran Rp 6,84 triliun. Seri ini memiliki tingkat bunga tetap yang baru akan ditetapkan pada Selasa (7/7). Seri tersebut mendapatkan penawaran untuk yield tertinggi di level 8,37% dan terendah di 8,15% dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Untuk seri ini, Pemerintah tidak menyerap sama sekali.
Baca Juga: Kekhawatiran pasar kembali menguat, lelang SBSN diproyeksi mengalami penurunan
Selanjutnya, ada seri PBS005 yang memperoleh penawaran Rp 4,79 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,07% sekaligus jadi yield tertinggi dalam lelang kali ini. Seri yang dijadwalkan jatuh tempo 15 April 2043 ini diserap Rp 1,1 triliun oleh pemerintah.
Sementara, seri PBS022 mendapat penawaran masuk sebesar Rp 1,87 triliun. Seri yang akan jatuh tempo pada 15 April 2034 ini, hanya diserap Rp 700 miliar oleh pemerintah, dengan yield rata-rata tertimbang 7,85%.
Terakhir, seri SPN-S 08012021 menerima penawaran masuk dari investor sebesar Rp 491 miliar. Adapun dana yang diserap Pemerintah sebanyak Rp 140 miliar dengan tingkat yield rata-rata 3,67%. Seri ini akan jatuh tempo pada 8 Januari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News