Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (7/7). Dalam lelang kali ini pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 7 triliun.
Lelang SBSN sebelumnya (23/6) berhasil kantongi hasil yang memuaskan setelah dana penawaran yang masuk mencapai Rp 38,85 triliun, atau yang tertinggi selama kuartal II-2020.
Baca Juga: Punya maskapai Susi Air, berapa sih kekayaan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti?
Namun, para analis menyebut lelang SBSN Selasa (7/7) akan mengalami sedikit penurunan, baik dari segi peminat ataupun jumlah penawaran yang akan masuk.
Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, peminat lelang SBSN (23/6) masih akan cukup ramai walau kemungkinan dari jumlah permintaan tidak akan seramai sebelumnya.
“Melihat situasi saat ini, minat lelang SBSN masih akan cukup tinggi walau cenderung terbatas. Salah satu sebabnya adalah jumlah kasus positif virus corona yang masih tinggi dan performa instrumen investasi lain saya pikir akan cukup memengaruhi minat, khususnya investor domestik,” ujar FIkri kepada Kontan.co.id, Minggu (21/6).
Baca Juga: Sidang pembunuhan Jamal Khashoggi dibuka, 2 pembantu Putra Mahkota Saudi terdakwa
Senada, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memperkirakan jumlah penawaran yang masuk pada lelang SBSN besok akan cenderung turun.