kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.322   -28,00   -0,17%
  • IDX 7.379   92,25   1,27%
  • KOMPAS100 1.042   3,89   0,37%
  • LQ45 790   2,14   0,27%
  • ISSI 245   3,44   1,43%
  • IDX30 409   1,44   0,35%
  • IDXHIDIV20 468   1,34   0,29%
  • IDX80 117   0,44   0,38%
  • IDXV30 119   0,56   0,47%
  • IDXQ30 130   0,18   0,14%

Parwati Surjaudaja: Properti jadi pilihan


Sabtu, 12 Oktober 2013 / 08:15 WIB
ILUSTRASI. Kompak, Harga Saham GOTO dan BBRI Menguat di Perdagangan Bursa Kamis (9/6). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Latar belakang pendidikan dan pengalaman profesional menjadi dua hal yang sangat mempengaruhi strategi investasi seseorang. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk mengakui hal itu. Parwati terbawa pola pikir seorang bankir yang cenderung hati-hati, saat merumuskan strategi berinvestasi selama ini.

Ibu empat orang anak ini memang sudah 23 tahun meniti karir di Bank OCBC NISP, mulai dari staf di bagian akuntansi hingga mencapai level tertinggi seperti sekarang. "Bagi saya, lebih baik memilih instrumen yang imbal hasilnya tidak terlalu tinggi tapi risikonya lebih bisa diprediksi," ungkap peraih master bidang akuntansi dari San Francisco State University, California, Amerika Serikat (AS) ini.

Dengan karakter seperti ini, Parwati banyak memutar dana personalnya di instrumen properti. Investasi properti biasanya diarahkan Parwati untuk jangka panjang, yakni lebih dari lima tahun.

Parwati lebih menyukai membeli rumah tinggal (landed house) ketimbang apartemen untuk mewadahi investasinya. Dia menilai, rumah tinggal lebih jelas dari sisi status kepemilikan, meski beban pemeliharaan rutin biasanya lebih besar ketimbang apartemen.

Faktor tingginya beban ini dinilai Parwati masih bisa ditolerir ketimbang risiko ketidakjelasan status kepemilikan apartemen. Strategi Parwati saat memilih rumah yang akan dibeli terbilang sederhana. Dia hanya akan membeli rumah yang memang menarik untuk ditinggali oleh keluarganya. Kualifikasi seperti ini menjadi cara Parwati guna meminimalisir risiko jika kelak rumah tersebut susah terjual kembali. "Kalau rumah itu susah terjual, bisa tempati sendiri," jelas Parwati.

Sejauh ini, perempuan yang sudah memimpin Bank OCBC NISP sejak tahun 2008 ini telah merasakan imbal hasil dari investasi properti. Ia mengaku pernah meraih untung lebih sekitar 20% dari menjual rumah hanya dalam tempo setahun sejak pembelian. Ke depan, dia ingin meraih pendapatan pasif dengan cara menyewakan rumah yang ia miliki.

Menghindari saham

Karakter konservatif yang kadung melekat pada dirinya, membuat Parwati menghindari instrumen yang kaya risiko. Dia hanya sedikit mengalokasikan anggaran investasi pada saham.

Sisi ketidakpastian menanam investasi di saham memang saham besar, meski potensi imbal hasil yang bisa diraih juga terbilang menggoda. Parwati mengaku, pernah rugi besar berinvestasi saham yang dilakukan pada tahun 2008 silam.

Awalnya, dia membeli suatu saham di Wall Street pada harga US$ 60 per saham. Tak dinyana, ekonomi global dilanda krisis finansial akibat meledaknya angka kredit macet perumahan (subprime mortgage) di Amerika Serikat (AS).

Harga portofolio saham yang digenggam Parwati sempat jatuh ke level US$ 20 per saham. Dia sempat berpikir bahwa tren bearish saham tersebut berakhir karena telah jatuh sangat banyak. Ternyata, saham koleksi Parwati kembali turun hingga menyentuh US$ 2 per saham.

"Saya simpan saja hingga sekarang, eh ternyata harganya sekarang cuma US$ 4 saja," keluh Parwati. Dari kejadian itu, dia menilai, teori bahwa pasar saham akan selalu membaik setelah krisis tidak sepenuhnya benar.

Pengalaman pahit tersebut membuat Parwati lebih memilih reksadana sebagai instrumen investasi di pasar finansial. Selain karena risikonya yang lebih rendah, investasi di reksadana juga tidak menuntut perhatian penuh.

"Ibaratnya, serahkan saja sama ahlinya yaitu manajer investasi," ungkap Parwati. Dia berinvestasi di semua jenis reksadana baik itu terproteksi, pendapatan tetap maupun saham.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×