Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja emiten konstruksi PT Waskita Karya Tbk semakin ciamik. Emiten dengan kode WSKT ini berhasil menggenggam kontrak baru sebesar Rp 11,7 triliun atau sekitar 15% pada kuartal I 2017 dari target yang ditetapkan tahun ini Rp 80 triliun.
Analis Reliance Sekuritas, Rio Adrianus bilang kontrak baru yang didapat WSKT sebagian besar diperoleh dari jasa konstruksi jalan tol, di mana proyek jalan tol Jakarta - Cikampek Elevated II yang dikerjakan bersama PT Acset Indonusa Tbk (ACST) menjadi salah satunya.
"WSKT berpeluang besar untuk mencapai target kontrak baru tahun ini berhubung pemerintah telah merencanakan untuk menambah 392 km ruas tol baru. Sehingga ruas tol nasional mencapai 1.381 km di tahun ini atau tumbuh 40% dari tahun lalu," ujar Rio dalam risetnya pada 2 Mei 2017.
Analis Mirae Asset Sekuritas Franky Rivan Franky memaparkan beberapa proyek jalan tol menyumbangkan perolehan kontrak baru WSKT seperti proyek jalan tol Tebing Tinggi - Parapat dan proyek jalan tol Salatiga - Solo. "Penandatanganan kontrak baru yang ditunda di kuartal IV 2016 menjadi faktor kunci," ujarnya.
Rio memperkirakan pertumbuhan pembangunan jalan tol masih tetap tinggi hingga 2019, bahkan berpeluang melebihi target yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) yaitu tumbuh 47%.
Posisi WSKT sebagai kontraktor pembangunan jalan tol terbesar kedua setelah Jasa Marga menempatkan perseroan dalam posisi unggul, terlebih setelah pemerintah menunjuk WSKT sebagai penerima pendanaan infrastruktur non APBN (PINA).
Selain PINA, Waksita Karya juga berencana mendivestasikan jalan tol dengan hak konsesi dalam rangka pembiayaan proyek pembangunan tol selanjutnya yang memerlukan dana besar. Hal Ini seiring dengan proyek pertumbuhan jalan tol oleh Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). "Divestasi jalan tol diperkirakan dapat menambah modal hingga Rp 15 triliun tahun ini," ujarnya.
Lebih lanjut Franky memaparkan WSKT pada awal tahun telah mendivestasikan akan usahanya yaitu PT Waskita Tol Road (WTR) sebesar Rp 3,5 triliun. Rencananya WSKT akan kembali mendivestasikan WTR sekitar Rp 7 triliun - 8 triliun pada bulan Juli 2017 mendatang.
"Dengan basis modal yang lebih besar WSKT diperkirakan akan melanjutkan tren penguatan dalam menandatangani kontrak baru ke depannya," ujarnya.