Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
Analis Samuel sekuritas, Akhmad Nurcahyadi berpendapat perolehan kontrak baru dan eksekusi proyek dalam pipeline telah mendorong lonjakan pertumbuhan pendapatan jasa konstruksi sebesar 144,2% year on year. Penguasaan terhadap beberapa ruas jalan tol juga ikut memberikan dampak signifikan terhadap revenue toll road sebesar 137,2% year on year.
"Selain itu, WSKT juga telah mulai memperoleh pendapatan dari bisnis barunya yaitu hotel, energy dan building rental yang secara keseluruhan mencapai Rp 41,01 miliar," ujar Akhmad dalam riset pada 2 Mei 2017.
Tercatat dalam laporan keuangan WSKT kuartal I 2017 pendapatan yang berhasil dibukukan senilai Rp 7,14 triliun naik 114,8% dibanding pendapatan tahun sebelumnya Rp 3,32 triliun. Begitupun dengan laba bersih WSKT tumbuh 219,4% menjadi Rp 406,6 miliar dari sebelumnya Rp 127,3 miliar.
Pendapatan WSKT masih didominasi oleh pendapatan jasa konstruksi sekitar 97,5% atau sekitar 6,96 triliun. Sisanya disumbangkan dari pendapatan jalan tol sebesar Rp 67,4 miliar, pendapatan dari penjualan precast sebesar Rp 68,5 miliar dan pendapatan dari unit usaha baru sebesar Rp 40,01 miliar.
Akhmad merekomendasikan buy saham WSKT dengan target harga Rp 3.250 per saham. Rio juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 3.030 dan Franky merekomendasikan buy dengan target harga Rp 3.300
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News