Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan sektor pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) mengantongi pendapatan bruto sebesar Rp 4,14 triliun sepanjang tahun lalu. Nilai ini tumbuh sebesar 4,02% dari pendapatan bruto Rp 3,98 triliun pada tahun 2018.
Sayangnya, berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Selasa (14/4), pendapatan usaha tercatat sebesar Rp 1,95 triliun atau turun tipis sekitar 3,94% dari pendapatan usaha Rp 2,03 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pefindo pangkas peringkat Panorama Sentrawisata (PANR) karena efek corona
PANR pun menanggung beban pokok pendapatan sebesar Rp 1,59 triliun pada tahun lalu, nilai ini 4,79% lebih rendah dari beban pokok pendapatan Rp 1,67 triliun di tahun 2018.
Sehingga, Panorama Sentrawisata mengantongi laba kotor sebesar Rp 356,53 miliar menyusut 3,50% dari laba kotor pada tahun 2018 yang tercatat Rp 369,49 miliar.
Di lain sisi PANR dapat menekan beban umum dan administrasi sebesar 8,02% menjadi Rp 271,65 miliar pada tahun 2019.
Baca Juga: Begini upaya Panorama Sentrawisata (PANR) bertahan di tengah wabah corona
Sementara itu, pada pos pendapatan bunga anjlok 43,70% menjadi Rp 3,49 miliar dari pendapatan bunga sebesar Rp 6,20 miliar pada periode yang sama tahun 2018.
Alhasil, rugi bersih Panorama Sentrawisata meningkat 14,70% menjadi Rp 44,08 miliar, dari rugi Rp 38,43 miliar pada tahun sebelumnya.
Dalam catatan Kontan, emiten pariwisata ini juga memproyeksikan bakal merugi pada tahun 2020 lantaran tertekan pandemi korona.
Baca Juga: Nanti setelah pandemi corona berlalu, liburan staycation jadi pilihan
Guna menahan kerugian, VP Brand and Communications Panorama Sentrawisata, AB Sadewa menjelaskan, sejauh ini PANR telah melakukan efisiensi atau memotong semua biaya yang tidak perlu, restrukturisasi utang, dan mengatur arus kas perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News