Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Panin Asset Management mengeluarkan produk reksadana terbaru bertajuk Panin Dana Bersama Plus. Reksadana campuran tersebut rencananya akan diluncurkan pada 9 Desember 2011 mendatang.
Direktur PT Panin Asset Management Ridwan Soetedja menjelaskan, portofolio investasi reksadana baru ini adalah 5%-79% pada efek saham, 5%-79% pada efek hutang, dan sisanya di instrumen pasar uang.
“Panin Dana Bersama Plus akan dikelola dengan strategi yang mirip dengan Reksa Dana Panin Dana Bersama yang telah diterbitkan sebelumnya pada 28 Februari 2009," kata Ridwan, Senin (5/12).
Sejak diluncurkan hingga 2 Desember 2011, Panin Dana Bersama telah memberikan return dua kali lebih besar dari pertumbuhan IHSG atau sekitar 348,86%. Sementara itu, dibandingkan indeks reksadana campuran, Panin Dana Bersama telah menorehkan return empat kali lebih besar atau sebesar 85,32%.
Jika dibandingkan pada periode serupa, yakni 2 Desember 2010, maka Panin Dana Bersama memiliki pertumbuhan sebesar 10,73%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan IHSG yang sebesar 2,31%.
Ridwan menuturkan Panin Dana Bersama Plus menempatkan portofolionya pada saham-saham pasar modal yang berprospek tumbuh dan berfundamental baik. Selain itu, juga pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi sehingga diharapkan bisa menghasilkan return tinggi seperti halnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Posisi kas dalam portfolio akan bersifat dinamis mengantisipasi arah dan prospek pasar.
Panin Dana Bersama Plus diharapkan akan memiliki beberapa keunggulan. Antara lain, memberikan hasil yang lebih tinggi dari pasar apabila kondisi pasar mengalami peningkatan serta likuiditas dalam keadaan longgar, hasil investasi bebas pajak, likuid dan dapat ditarik sewaktu?waktu, pengelolaan investasi transparan, serta portofolio investasi aman di Bank Kustodian.
Panin Asset Management menggandeng BCA sebagai bank kustodian yang menyimpan portofolio Panin Dana Plus. Minimum investasi awal dan selanjutnya adalah Rp 1 juta. Untuk pemesanan sampai dengan 9 Desember 2011, calon investor akan memperoleh harga perdana Rp 1.000 per unit penyertaan. "Setelah itu, akan disesuaikan dengan harga pasar," pungkas Ridwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
