kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.479   106,00   0,64%
  • IDX 6.524   253,65   4,05%
  • KOMPAS100 949   42,31   4,66%
  • LQ45 737   33,87   4,81%
  • ISSI 202   5,66   2,88%
  • IDX30 382   17,58   4,82%
  • IDXHIDIV20 463   18,11   4,07%
  • IDX80 107   4,43   4,30%
  • IDXV30 111   3,04   2,81%
  • IDXQ30 125   5,34   4,44%

Manajer investasi belum tertarik meramu reksadana beraset dasar sukuk global


Rabu, 30 November 2011 / 08:40 WIB
Manajer investasi belum tertarik meramu reksadana beraset dasar sukuk global
ILUSTRASI. PT Buyung Poetra Sembada Tbk Beras cap Topi Koki


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Manajer Investasi (MI) belum tertarik merilis reksadana yang menggunakan obligasi negara syariah berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Pemerintah Indonesia merilis instrumen, yang kerap disebut sukuk global tersebut, dua pekan lalu. Nilai surat utang tersebut US$ 1 miliar.

Agus Basuki Yanuar, Presiden Direktur Samuel Asset Management, menuturkan, obligasi dalam denominasi rupiah saat ini menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dalam dollar AS.

Otomatis, potensi imbal hasil reksadana yang memanfaatkan obligasi rupiah sebagai aset dasar, lebih besar dibandingkan potensi keuntungan yang ditawarkan reksadana berisi obligasi dollar AS.

"Potensi pertumbuhan kinerja dan imbal hasil di Indonesia lebih menarik. Jadi, kami belum ada rencana menerbitkan reksadana yang berisi sukuk global," kata Agus.

Alasan lain MI enggan memanfaatkan sukuk global adalah aturan main yang membatasi penempatan dana di instrumen luar negeri. Batasnya adalah 15% dari total dana kelolaan masing-masing reksadana. Ini mengakibatkan MI kurang leluasa memanfaatkan sukuk global sebagai underlying. Sukuk global saat ini diperdagangkan di Singapore Stock Exchange.

Andreas M. Gunawidjaja, Direktur Mandiri Manajemen Investasi, melontarkan hal senada. Mandiri saat ini memilih memfokuskan pengembangan kinerja reksadana syariah yang sudah terbit, dibanding meramu produk baru beraset dasar sukuk global. "Kami fokus dulu menaikkan nilai dana kelolaan produk yang sudah ada," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×