kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panin Asset Management sambut positif rencana relaksasi ETF dari BEI


Selasa, 18 Juni 2019 / 19:25 WIB
Panin Asset Management sambut positif rencana relaksasi ETF dari BEI


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memberikan relaksasi demi mendorong pertumbuhan exchange traded fund (ETF) atau reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa, disambut positif Presiden Direktur Panin Asset Management Ridwan Sutedja.

Sebagai informasi, Agustus 2019 BEI bakal menerbitkan dua indeks futures baru yakni IDXValue30 dan IDXGrowth30. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pengembangan usaha dan bisnis di industri investasi Tanah Air. Indeks tersebut bisa menjadi alternatif acuan atau underlying bagi penerbitan ETF-ETF yang baru.

Adapun bentuk IDXValue30 dan IDXGrowth30 bakal diambil dari dari saham-saham yang terdaftar di IDX80, dengan size dan market cap yang sudah tersaring dan cukup likuid. Harapannya, dengan indeks yang baru, mampu membuka tren actively managed indeks atau fund, mengingat selama ini lebih banyak passively managed fund, sehingga akan lebih mudah pertanggungjawabannya kepada investor.

"Ini sangat positif, karena kan memberikan additional futures untuk produk ETF," kata Ridwan kepada Kontan.co.id, Selasa (18/6).

Bahkan, dia meyakini ke depannya IDXValue30 dan IDXGrowth30 bisa menjadi acuan untuk investor yang akan berinvestasi di produk ETF. Alhasil, minat investor bisa tumbuh lebih tinggi.

Ridwan menjelaskan, saat ini pihaknya belum berencana untuk menerbitkan ETF baru, mengingat sebelumnya mereka baru meluncurkan RD Indeks Panin ETF IDX30 Dinamis di Mei 2019. Harapannya, sampai akhir tahun Panin bisa mengumpulkan dana kelolaan (AUM) hingga Rp 200 miliar.

Selain itu, BEI juga berencana memberikan insentif pajak 0% bagi dealer partisipan yang terlibat dalam penerbitan ETF. Aturan insentif pajak 0% tersebut, saat ini tengah dimatangkan oleh pihak BEI. Bahkan, regulator bursa tersebut telah mengajukan usulan penerapan pajak 0% ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Penerapan pajak 0% ini sangat positif, di mana investor akan lebih banyak diuntungkan. Apalagi jika pajak yang diterima dealer partisipan juga 0%, ini akan semakin menguntungkan," jelasnya.

Secara keseluruhan, Ridwan menyambut baik upaya BEI untuk memberikan relaksasi dan mendorong pertumbuhan ETF ke depan. Adapun relaksasi lainnya yang diharapkan Panin Asset Management keringanan dari sisi biaya, seperti biaya lisensi bursa, KSEI dan pendaftaran.

Mengingat, pengelolaan lebih banyak dilakukan dealer partisipan, sehingga biaya yang dikenakan kepada manajer investasi saat ini dirasa cukup memberatkan.

Selain itu, relaksasi untuk transaksi jika terjadi outlot, atau pembelian saham tidak mencapai satu lot, saat ini menjadikan produk ETF sulit untuk masuk ke ritel. "Untuk ini, kami minta solusinya, apakah ada pembulatan khusus," ungkapnya.

Terakhir, Ridwan merasa perlu dibuatkan market maker untuk security landing and borowing, atau transaksi pinjam meminjam. Ini untuk memenuhi kebutuhan manajemen investasi, jika ada saham yang cukup volatile atau terkena reject.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×